Gara-gara Masker, 13 Dokter di Iran Meninggal Terinfeksi Virus Corona

Pandemi virus corona di Iran.
Sumber :
  • HRM Iran

VIVA – Sebuah kejadian luar biasa menimpa Republik Iran, belasan dokter dikabarkan telah meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Corona alias COVID-19.

Menurut data yang disiarkan secara resmi oleh Human Right Monitor Iran, Jumat 13 Maret 2020, sudah ada 13 dokter yang meninggal dunia akibat corona.

Sementara jumlah perawat yang meninggal sudah lebih dari 5 orang. Dan semuanya merupakan tenaga medis yang dikerahkan dalam menangani pasien corona.

Berdasarkan informasi yang dihimpun HRM Iran, ada beberapa penyebab hingga para dokter dan perawat terinfeksi corona dan meninggal dunia.

Penyebab paling utama ialah kurangnya tenaga medis di Iran. Kondisi itu membuat dokter dan perawat mengalami kelelahan karena berjibaku tanpa henti menyelamatkan nyawa para pasien corona.

Kelelahan telah menyebabkan daya tahan tubuh para dokter dan perawat menurun drastis, apalagi selama corona menyerang, mereka bekerja dalam kondisi stres dan tekanan tinggi.

Lalu penyebab lainnya ialah, kurangnya peralatan medis dan pelindung diri bagi para tenaga medis. Stok masker sangat sedikit. Dan buruknya sanitasi di rumah sakit.

Direktur Jenderal Organisasi Perawat Iran pernah mengatakan pada IRNA, kekurangan masker wajah, sarung tangan, dan pakaian pelindung untuk perawat di rumah sakit adalah penyebab kekhawatiran dan perawat di daerah tersebut beresiko.

Lonjakan Kasus HMPV di Tiongkok Bawa Kenangan Kelam tentang Pandemi COVID-19

Berikut nama-nama dokter yang meninggal akibat corona di Iran:

Shahrouz Karimian.
Saeid Azizi.
Fariba Izadpanahi.
Kourosh Goudarzipour.
Mohammad Bakhshalizadeh di Gilan.
Mohammad Mohammadi di Kota Rasht.
Mohammad Ali Rabii di Kota Shaft.
Ardeshir Shiran di Isfahan.
Farid Nirouii, dokter umum di Babol.
Siamak Diosheli, dokter umum di Rumah Sakit Bandar Anzali.
Hamid Lotfi, seorang ahli bedah di Someh-Sara.
Mostafa Samadi, dokter umum di Babol.
Reza Koucheki-nia, direktur Medical Center No. 1 di Astane.

Sudah Terdeteksi di Indonesia, HMPV Bisa Diketahui Lebih Dini dengan Skrining

Berdasarkan data terbaru yang disiarkan Coronavirus COVID-19 Global Cases by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University, sudah 429 penderita corona di Iran yang meninggal dunia.

Baca: Geger di Langit Mekah, Muncul Sekelompok Burung Putih Kelilingi Kabah

Dinkes Jakarta Imbau Warga Tak Panik Hadapi HMPV: Tak Seperti Covid-19
Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, di acara diskusi 'Menggali Sumber Ekonomi Potensial Menuju Pertumbuhan 8 Persen', yang digelar di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Februari 2025

Ekonomi Nasional Hadapi Jatuh Tempo Utang Pemerintah Era COVID-19 dan Ancaman Krisis Finansial

Ekonom sekaligus Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Pardede, mengingatkan soal besarnya utang pemerintah akibat ekspansi fiskal saat hadapi COVID-19

img_title
VIVA.co.id
13 Februari 2025