Perang Darurat Corona di Italia, Selamat Tinggal Kehidupan Malam
- Dokumentasi Rieska Wulandari
VIVA – Italia mengalami wabah virus Corona Covid-19 paling parah selain China. Dilansir laman BBC, Perdana Menteri (PM) Italia Giuseppe Conte karena itu mengatakan akan memperketat mekanisme karantina di Italia termasuk melarang semua pertemuan dan acara massal di seluruh negeri itu.
Hingga saat ini dilaporkan, di Italia angka kematian akibat virus Corona sudah 463 orang. Kemudian sudah ada 9.172 kasus di sana yang sebelumnya adalah 7.375. Setidaknya virus Corona Covid-19 sudah menyebar di setidaknya 20 wilayah. Wilayah yang ditemukan kasus virus Corona disebut akan mungkin segera di-lockdown lagi untuk mengantisipasi penyebaran virus.
"Tak ada lagi kehidupan malam, hal ini tak boleh lagi ditoleransi mengingat acara-acara malam bisa menjadikan penyebaran makin parah," kata PM Conte.
Pengetatan dilakukan Italia untuk menghempang agresifnya virus Corona di sana. Antara lain melarang perjalanan keluarga ke luar Italia kecuali untuk alasan yang sangat kuat dan mendesak dan harus mendapatkan izin. Kontrol suhu tubuh di stasiun-stasiun kereta api. Pelarangan kapal-kapal pesiar bersandar di dermaga negara itu dan pembatalan berbagai event olahraga.
"Kami mengalami peningkatan angka yang sangat tinggi untuk kematian akibat virus ini. Kami semua harus melakukan yang terbaik menyelamatkan Italia," lanjut dia soal wabah Corona itu.
Sementara isolasi juga sudah dilakukan di wilayah Italia Utara khususnya Lombardy, wilayah yang terinfeksi virus Corona Covid-19 paling parah dan 14 provinsi lainnya yang berimbas pada jutaan warga Italia di sana.
PM Italia Conte mengingatkan mekanisme dan cara "Tinggal di Rumah" jadi mekanisme penting bagi Italia untuk menyelamatkan diri dari wabah Corona ini.