Menyeramkan, Kota Suci Qom Jadi Ladang Kematian Corona Kedua Dunia

Kota Suci Qom.
Sumber :

VIVA – Dunia dalam kondisi sangat berbahaya, virus corona atau COVID-19 sudah benar-benar menjadi pembunuh nyata yang tak terlihat.

Virus HMPV yang Merebak di China Telah Ditemukan di Indonesia, Kenali Gejala Ini

Yang paling menakutkan, kini penyebaran virus itu tak hanya terkonsentrasi dan mengganas di negara China saja. Iran kini juga menjadi pusat penyebaran virus mematikan itu.

Sebab, berdasarkan data Global Cases by Johns Hopkins CSSE, Iran sudah menempati posisi kedua di dunia dalam jumlah kematian akibat corona terbanyak. Hingga hari ini, Kamis 27 Februari 2020, tercatat sudah 26 orang tewas.

Deretan Fakta Virus HMPV yang Merebak di China, Akankah Jadi Pandemi Seperti Covid-19?

Dan paling menyeramkan, serangan virus corona tersentral di Kota Suci Qom. Kota ini menjadi ladang kematian corona, tercatat sudah 26 warga meninggal dunia akibat virus maut itu.

Total hingga saat ini ada sebanyak 245 orang di Iran yang terjangkit corona termasuk wakil Menteri Kesehatan, Harirchi.

China Diserang Virus Baru HMPV yang Menyebar Cepat, Bakal Sama Seperti COVID-19?

Memang, pemerintah Iran sudah mencurigai virus ini bakal berpusat di Kota Suci Qom, sebab kota itu merupakan wilayah yang paling banyak didatangi peziarah dan wisatawan dari berbagai negara wilayah dunia.

Sementara itu, China masih menjadi negara nomor satu dalam daftar kematian terbanyak akibat corona. Kematian terbanyak terjadi di Kota Hubei dengan total sudah 2,641 orang yang meninggal dunia.

Saat ini sudah hampir 100.000 orang di dunia yang terjangkit corona. China menempati posisi pertama dengan total korban corona 78,497 jiwa.

Baca: Gawat, Corona COVID-19 Sudah Menyerang Denmark

Ilustrasi Tes Covid-19 Lewat Air Liur.

Sudah Ditemukan di Indonesia, Ini Bedanya Virus HMPV dan COVID-19?

Virus Human Metapneumovirus (HMPV), yang merebak di China, kini dilaporkan telah ditemukan di Indonesia. Apa sih bedanya dengan Covid-19?

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025