Kerusuhan UU Anti-Muslim di India, 17 Orang Tewas
- Sumber BBC
VIVA – Sedikitnya 17 orang tewas termasuk seorang petugas polisi di India dalam kerusuhan di New Delhi diawali bentrok antara pendukung dan pemrotes UU Kewarganegaraan baru India yang antimuslim. Dilansir laman CNN Amerika, Kerusuhan terjadi di New Delhi pada Senin itu bersamaan dengan kunjungan Presiden AS Donald Trump yang sedang berlangsung ke sana.
Kerusuhan berawal bentrok itu menyebabkan situasi menjadi huru-hara. Polisi menembakkan gas air mata dalam jumlah besar kepada demonstran yang melempari batu. Sejumlah fasilitas termasuk bangunan dan kendaraan rusak parah.
Dimulai Senin, kerusuhan juga terjadi pada Selasa kemarin. Pada Rabu pagi, wakil rakyat dari daerah pemilihan New Delhi bernama Arvind Kejriwal menyebutkan bahwa polisi kewalahan menghadapi massa yang beringas. Aksi bahkan terjadi pada malam hari. Polisi karena itu sudah meminta bantuan militer.
Hingga 150 orang mengalami luka-luka dan sudah dirawat di rumah sakit. Disebutkan dokter yang tak mau diterakan namanya, ada 50 orang yang luka-luka akibat tembakan. Sementara 17 orang dipastikan tewas menurut data dari polisi. Salah satunya adalah polisi yang tewas akibat luka tembakan di bagian kepala.
Saksi kerusuhan bernama Asad Ali yang bekerja di pabrik yang lokasinya tak jauh dari lokasi aksi kekerasan mengatakan,"Banyak sekali kekerasan dan serangan, jendela-jendela dihancurkan hingga kami harus meninggakan gedung. Lemparan batu dan tembakan di mana-mana."
Diketahui bahwa UU Kewarganegaraan baru India memang diprotes karena diskriminatif terhadi minorias Muslim di sana. Di dalamnya antara lain ada pasal yang menerima pendatang dari negara konflik di sekitar India dan bisa menjadi warga negara kecuali pendatang Muslim. UU baru itu dianggap antimuslim.