Logo BBC

Sipir dan Tahanan Wanita Kabur Bersama dari Penjara Super Ketat Korut

- BBC
- BBC
Sumber :
  • bbc

Ia menunjukkan foto-foto kerabatnya kepada Kim. Foto-foto tersebut ia bawa dari rumah orang tuanya ketika ia terakhir kali pulang. Ada alamat-alamat tertulis dalam huruf-huruf kecil di belakang foto itu.

Kim mulai memercayainya, namun sekaligus merasa takut.

"Jantung saya berdetak kencang," kata Kim. "Tidak pernah dalam sejarah Korea Utara seorang tahanan dan seorang penjaga melarikan diri bersama."

Pada tanggal 12 Juli tahun lalu, Jeon tahu saatnya telah tiba. Kepindahan Kim ke kamp kerja paksa sudah dekat, dan komandannya sudah pulang ke rumah semalam.

Di kegelapan, mereka melompat melalui jendela, memanjat pagar pembatas, dan menyeberangi sawah ke sungai.

"Saya terus-terusan terjatuh dan tersandung," ujar Kim, yang tubuhnya melemah akibat ditahan selama bertahun-tahun.

Tapi mereka berhasil sampai ke tepi sungai. Lalu melihat cahaya sekitar 50 meter jauhnya. Cahaya itu datang dari pos penjaga garnisun perbatasan.


- BBC

"Kami pikir penjaga perbatasan memperketat keamanan [setelah] mengetahui bahwa kami telah melarikan diri dari pusat penahanan," kata Jeon, "tapi kami bersembunyi dan mengawasi dan mereka baru saja melakukan pergantian penjaga. Kami bisa mendengar para penjaga itu berbicara saat melakukan pergantian.

"Kami menunggu. Setelah 30 menit, suasana menjadi sunyi.

"Jadi kami pergi ke sungai. Saya pernah ke tepi sungai itu beberapa kali dan permukaan airnya selalu rendah. Saya tidak pernah tahu kalau bisa sedalam itu.

"Jika saya sendirian, saya akan langsung menyebrang untuk berenang. Namun saya memakai ransel, saya membawa pistol, dan jika pistolnya basah tidak akan bisa digunakan. Jadi saya mengangkatnya sewaktu menyebrang. Tapi air semakin dalam dan lebih dalam. "

Jeon mulai berenang. Tapi Kim tidak tahu cara berenang.

Jeon mencengkeram senjatanya dengan satu tangan, sementara tangan yang satunya menarik Kim untuk berenang .

"Saat sudah berada di tengah-tengah sungai, air sudah berada di atas kepala saya," kata Kim. "Saya tersedak dan tidak bisa membuka mata."

Ia lalu meminta Jeon untuk kembali lagi.

Jeon mengatakan Kim, `Kita berdua akan mati jika kita kembali lagi. Kita mati di sini, bukan di sana.` Tetapi saya kelelahan dan berpikir: `Apakah ini cara saya mati, apakah di sinilah semuanya berakhir?` "

Akhirnya kaki Jeon menyentuh tanah.

Mereka tersandung dan menyeberangi kawat berduri yang menandai perbatasan dengan Cina.

Bahkan setelah itu pun mereka masih belum aman.

Mereka bersembunyi di pegunungan selama tiga hari, sampai mereka bertemu dengan penduduk setempat yang meminjamkan teleponnya kepada mereka.

Kim menelepon seorang perantara yang ia kenal untuk meminta bantuan.