Kisah Kapal 'Hantu' Korea Utara, Penebar Horor di Samudera Hindia
- dw
Fenomena kapal hantu, maksudnya kapal yang ditemukan tanpa awaknya, adalah fenomena yang sering digambarkan dalam cerita-cerita rakyat, tapi sering juga ditemukan dalam dunia nyata.
The Flying Dutchman, misalnya, adalah sebuah kapal mitos yang konon ditakdirkan untuk berlayar selamanya dan menjadi momok bagi para pelaut yang merasa pernah melihatnya.
Kapal Lady Lovibond kurang dikenal, tapi kapal itu diduga mengalami kerusakan di pantai Kent di Inggris pada Februari 1748. Kapal itu disebut-sebut selalu muncul kembali sebagai kapal hantu setiap 50 tahun. Tetapi tidak ada fakta yang mendukung peristiwa kecelakaan itu atau kemunculannya kembali.
Fenomena kapal yang ditinggalkan di masa kini "tidak seperti di masa lalu yang lebih sering terjadi ketika perompak menyerang kapal penumpang dan mengambil awaknya sebagai budak, atau mereka dibunuh dan dibuang ke laut," kata David Abulafia, Profesor Emeritus Sejarah Mediterania di Universitas Cambridge dan penulis buku The Boundless Sea: A Human History of the Oceans (Laut Tanpa Batas. Sebuah sejarah samudera-samudera).
Sekarang ada juga kapal angkutan dan kargo yang sering ditinggalkan di laut, karena ada insentif asuransi. Jadi kapal yang rusak lebih menguntungkan ditinggalkan daripada diperbaiki, tambahnya.
"Ini jadi masalah yang cukup besar di Samudera Hindia, ketika perompak Somalia masih sering beroperasi, dan kelihatannya beberapa perusahaan pelayaran sengaja menyingkirkan beberapa kapal tua mereka."
Kapal hantu Korea Utara