Virus Corona: Bagaimana Nasib Studi Mahasiswa RI dari Wuhan
- bbc
Mahasiswa Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China, dan bebas dari masa karantina di Natuna harus menyesuaikan jadwal dan metode studi sambil menunggu kepastian kapan mereka dapat kembali ke kota yang menjadi episenter wabah virus corona tersebut.
Rizki Maulida yang saat sini sedang menyelesaikan program magister di jurusan jurnalisme Henan University menuturkan jika pertemuan antara mahasiswa dan dosen sudah ditiadakan sejak 26 Januari 2020. Komunikasi dilanjutkan melalui aplikasi daring.
"Saya seharusnya sudah selesai kuliah pada Maret mendatang. Tapi kini tertahan dan belum ada status lanjutan," kata Rizki seperti dilaporkan wartawan Hidayatullah untuk BBC News Indonesia."Saya berada di wilayah Kaifeng, jadi ketika isu - isu virus, kampus langsung mengeluarkan kebijakan untuk bertahan atau kembali ke negara masing - masing."
Ia menyebutkan kemungkinan melakukan sidang untuk memperoleh gelar magister secara daring karena kontrak beasiswanya akan berakhir di bulan Juni."Kontrak beasiswa saya sampai bulan Juni, jadi kuliah sudah harus selesai sebelum itu. Tapi soal kebijakan kembali lagi kepada pihak kampus dan pemerintah China yang memberikan beasiswa," kata Rizki.
Fadil, mahasiswa doktoral dari Wuhan, mengaku sudah mengikuti perkuliahan secara daring sejak minggu ini.
"Ada empat mata kuliah dalam semester dua ini, satu mata kuliah sudah dimulai selama tiga hari terakhir, sementara mata kuliah lain dalam pencocokan jadwal," kata Fadil Rabu (19/02).Fadil memperkirakan baru bisa kembali ke Wuhan dalam dua hingga tiga bulan lagi. "Kampus memang melarang keras untuk kembali, bisa jadi dua atau tiga bulan lagi baru bisa kembali. Status kuliah tetap aktif," katanya.
Tak ada stigma