Uighur China: Ditahan Gara-gara Janggut, Jilbab dan Internet
- bbc
Selama beberapa dekade terakhir, kedatangan jutaan orang Han ke Xinjiang menimbulkan ketegangan etnis dan bertambah kesan bahwa Uighur dipinggirkan di bidang ekonomi.
Rangkaian ketidakpuasan ini kerap berwujud pada aksi kekerasan sporadis, yang kemudian mendorong aparat Beijing untuk bersikap represif.
Siklus kekerasan inilah yang membuat Uighur menjadi target—bersama dengan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang, seperti etnik Kazakh and Kyrgyz—untuk ditempatkan di kamp re-edukasi.
- BBC
"Karakax List", demikian sebutan Dr Zenz untuk dokumen tersebut, merangkum cara pandang pemerintah China terhadap hampir semua ekspresi keyakinan beragama sebagai tanda ketidaksetiaan.
Untuk memberangus sikap yang disangka tidak setia itu, menurut Dr Zens, negara harus mencari cara untuk menembus jauh ke dalam hati dan rumah orang Uighur.
Pada awal 2017, ketika kampanye kamp penahanan dimulai, kelompok pekerja setia Partai Komunis yang dikenal dengan sebutan "tim-tim kerja desa", mulai beroperasi di tengah masyarakat Uighur.
Setiap anggota kelompok ditugasi mendatangi sekian rumah, berteman dengan empunya rumah, dan mencatat beragam hal, antara lain "atmosfer keagamaan" di rumah, berapa banyak Quran yang mereka miliki, atau apakah ada ritual keagamaan yang dilakoni.
"Karakax List" tampaknya menjadi bukti substansial bagaimana informasi terperinci ini digunakan untuk menjaring orang-orang Uighur ke dalam kamp-kamp.
Dokumen tersebut, sebagai contoh, mengungkap bagaimana China memakai konsep "bersalah karena terkait" untuk mempidana dan menahan jaringan keluarga besar di Xinjiang.
Bagi setiap individu utama, kolom ke-11 digunakan untuk mencatat hubungan kekeluargaan dan lingkaran sosial yang bersangkutan.
Di samping setiap kerabat atau teman yang terdaftar ada catatan tersendiri mengenai latar belakang mereka: seberapa sering mereka bersembahyang, apakah mereka pernah dimasukkan kamp, apakah mereka pernah ke luar negeri.
Bahkan, judul dokumen memperjelas bahwa semua individu utama yang terdaftar punya kerabat yang tinggal di luar negeri—sebuah kategori yang sejak lama dianggap sebagai indikator kunci mengenai potensi ketidaksetiaan sehingga hampir pasti yang bersangkutan dimasukkan ke kamp.