Video Tumpukan Mayat-mayat Korban Corona COVID-19 Gegerkan Dunia
- Fang Bin
VIVA – Seorang warga Kota Wuhan ditangkap petugas keamanan China karena nekat merekam mayat-mayat penderita Virus Corona atau COVID-19.
Pria itu bernama Fang Bin. Dia dilaporkan ditangkap di rumahnya setelah video kondisi mayat-mayat korban wabah Corona beredar luas dan menggemparkan dunia.
Fang ditangkap pada 10 Februari 2020. Dia diringkus di rumahnya di Wuhan. Penangkapan Fang merupakan perintah langsung dari Kementerian Keamanan China.
Penangkapan Fang dilakukan petugas kepolisian. Polisi masuk ke rumahnya dengan cara mendobrak pintu depan. Tak hanya menggelandang Fang, petugas juga menyita berbagai benda dari rumah Fang.
Fang memang sudah diincar pihak keamanan. Masalahnya, pria itu nekat merekam kondisi Kota Wuhan. Terutama kondisi rumah sakit-rumah sakit tempat pasien korban COVID-19 mendapatkan perawatan medis.
Puncaknya, Fang merekam kondisi 8 mayat korban corona yang ditumpuk petugas di dalam sebuah mobil ambulans yang terparkir di depan rumah sakit di Wuhan. Rekaman video itu dipos melalui media sosial dan efeknya video menyebar luar dan menggegerkan dunia.
Fang memang sengaja merekam kondisi Kota Wuhan dan menyebarkannya ke dunia maya dengan tujuan agar masyarakat dunia mengetahui kebenaran yang terjadi di kota itu.
Sebab, selama ini Pemerintah China sangat tertutup tentang masalah penanganan COVID-19. Bahkan, China tak pernah mengungkapkan kebenaran jumlah warganya yang telah terjangkit virus maut itu.
Menurut aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat China, Yang Zhanging seperti dikutip VIVA.co.id dari ntdtv, Rabu 12 Februari 2020, penangkapan Fang tak pernah terduga sebelumnya.
Tapi memang dia mengakui Fang merupakan salah satu warga China yang berani melawan tirani Pemerintah China. Fang sebenarnya memiliki niat baik.
Hanya saja menurut Yang, karena China di bawah kekuasaan PKC, warga China tidak diizinkan untuk menyebarkan kondisi negara itu di media sosial.
"Bahkan juga tidak diperbolehkan untuk wawancara pribadi dan menyiarkan informasi epidemi, tetapi dia melakukannya dan meminta semua orang untuk berdiri. Memanggil semua orang untuk melawan tirani jelas merupakan hal yang tabu," ujar Yang.
Sementara itu, sampai saat ini Badan Kesehatan Dunia alias WHO mencatat, hingga hari ini di China sudah ada sebanyak 42.708 orang yang terinfeksi COVID-19, dan seribuan di antaranya meninggal dunia.
Baca: Ngeri, Wanita Misterius Kepergok Sebarkan Wabah Maut COVID-19 di Mobil