Korea Selatan Temukan Wisatawan Asal China yang Terkena Virus Corona
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA – Korea Selatan melaporkan suspec pertama, warga negara China yang terdiagnosis corona di bandara Korea, pasca wabah yang terjadi di China, hal itu diungkapkan Korea's Centers for Disease Control and Prevention (KCDC).
Dilansir laman CNA Asia, pasien berusia 35 tahun itu baru saja terbang dari Wuhan, China pada Minggu 19 Januari 2020. Wanita tersebut kini sedang ditangani dalam ruang isolasi setelah diketahui mengalami beberapa gejala virus tersebut seperti demam tinggi.
Pihak otoritas China menyebut bahwa wabah virus Corona yang menyebar di China ini kini makin meluas ke banyak kota. Hingga kini jumlah pasien semakin meningkat tiga kali lipat, apalagi ada 3 orang korbannya membuat kekhawatiran tentang penahanan virus.
Para pejabat mengkonfirmasi bahwa virus itu telah terdeteksi di Beijing dan provinsi Guangdong, menandai contoh pertama penyakit yang menyebar di negara itu di luar Wuhan, kota tempat kasus pertama kali ditemukan.
China, Organisasi Kesehatan Dunia dan pihak berwenang di seluruh dunia sedang meningkatkan upaya untuk menahan virus itu, yang awalnya muncul di Wuhan pada akhir Desember 2019 sebagai gelombang pasien pneumonia.
Tiga kasus sebelumnya telah dikonfirmasi di luar negeri, dua di Thailand dan satu di Jepang yang melibatkan orang yang baru-baru ini mengunjungi Wuhan.Â
Virus Corona (Korona) diketahui masuk dalam keluarga coronavirus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang secara global selama wabah 2002-2003 yang juga dimulai di Cina.
Meskipun beberapa ahli mengatakan virus baru mungkin tidak mematikan seperti SARS, masih ada sedikit yang diketahui tentang itu termasuk asal-usulnya dan seberapa mudahnya dapat ditularkan di antara manusia.
Pihak berwenang di Hong Kong telah meningkatkan langkah-langkah deteksi, termasuk pos pemeriksaan suhu yang ketat untuk pelancong yang datang dari daratan Tiongkok.
Otoritas bandara di Singapura, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara Asia juga menyaring penumpang dari Wuhan.