Kisah Mahasiswi Makan Nasi dan Cabai Bertahun-tahun Demi Bantu Adiknya
- bbc
Seorang perempuan yang bertahan hidup dengan dua yuan (sekitar Rp4.000) setiap hari selama bertahun-tahun demi menyokong adik laki-lakinya, telah meninggal dunia, sebagaimana dilaporkan media China.
Nasib Wu Huayan mengejutkan khalayak China ketika foto-fotonya tersebar di media, tahun lalu. Berat badannya saat itu hanya mencapai sedikit di atas 20 kilogram.
Wu dibawa ke rumah sakit lantaran ada keluhan pada pernapasannya pada Oktober 2019.
Sumbangan dari berbagai daerah mengalir untuk membiayai pengobatannya. Namun, adik laki-lakinya mengatakan kepada wartawan bahwa Wu Huayan telah meninggal dunia pada Senin (13/01). Adik laki-lakinya, yang identitasnya tidak diungkap, mengatakan kepada Beijing Youth Daily bahwa sang kakak berusia 24 tahun saat meninggal dunia.
Saat masih hidup, Wu bercerita kepada Chongqing Morning Post bahwa dirinya menghubungi media untuk meminta bantuan setelah ayah dan neneknya meninggal dunia lantaran mereka tidak punya uang untuk berobat.
"Saya tidak ingin mengalami itu—menunggu kematian karena kemiskinan," katanya ketika itu.
Tahun lalu, para dokter mengatakan mahasiswi tahun ketiga itu mengalami masalah jantung dan ginjal akibat mengonsumsi makanan minim gizi selama lima tahun.
Bagaimana kisah Wu Huayan?