Derita Korban Pemerkosaan Reynhard Sinaga hingga Coba Bunuh Diri
- Facebook via BBC
VIVA – Nama Reynhard Sinaga sedang jadi bahan pembicaraan di dalam dan luar negeri. Pasalnya, warga negara Indonesia itu menjadi pemerkosa berantai terbanyak sepanjang sejarah negeri Ratu Elizabeth.
Pria berusia 36 tahun itu diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap 195 pria sambil merekam aksi bejatnya tersebut. Hampir semua pria yang diperdaya Reynhard merupakan heteroseksual yang enggak menyadari perbuatan Reynhard sampai polisi menghubungi mereka.
Semua korban, kecuali dua orang, tidak sadar kalau mereka telah dilecehkan secara seksual, beber jaksa. Pasalnya, Reynhard menggunakan zat kimia GHB untuk melumpuhkan para korban hingga serupa koma, dikutip dari Daily Mail.
Awalnya, Reynhard sempat mengaku hubungan seksual dilakukan atas dasar suka sama suka. Reynhard mengklaim banyak korbannya yang terlihat tidur karena mereka berpura-pura mati saat berhubungan seks.
Baca juga: Disebut Rape Drug, Obat Bius Reynhard Sering Dipakai Para Pemerkosa
Para korban putus asa
Akibat ulah Reynhard, dua orang korban menjadi putus asa hingga berniat bunuh diri setelah tahu apa yang menimpa mereka.
Salah satu korban merasa sangat depresi ketika tahu ia telah diperkosa dan mencoba untuk bunuh diri. Sedangkan yang lain sangat ketakutan, kalau tidak ada yang mempercayainya dan Reynhard bakal bebas.
Seorang korban yang menggunakan stoma untuk penyakit Crohn’s Disease yang dideritanya merasa sangat putus asa ketika mengetahui ia telah diperkosa sebanyak tiga kali. Ia bahkan meminta dokter untuk untuk mengangkat usus besarnya.
Salah seorang pria diperkosa selama tujuh kali dalam waktu tujuh jam. Sedangkan yang lain dibius, diperkosa berkali-kali dan disekap dalam apartemennya di Princess Street selama 15 jam.
Reynhard diputuskan bersalah atas 159 kasus antara Januari 2015 sampai Mei 2017 yang terdiri dari 136 kasus pemerkosaan, 13 kasus kekerasa seksual, delapan percobaan pemerkosaan dan dua penetrasi.