Cerita Korban Konflik Suriah: Anakku Disiksa, Disodomi, Ususnya Robek
- bbc
Ini dilakukan setelah pasukan AS menarik diri dari bagian timur laut Suriah.
Namun kelompok hak asasi manusia menyatakan penduduk sipil di sana mengalami perlakuan kejam.
Sarah Leah Whitson, Direktur Human Rights Watch di Timur Tengah mengatakan yang terjadi adalah, "eksekusi individu, perampasan properti, penghalangan pengungsi kembali ke rumah mereka".
"Bertentangan dengan pernyataan Turki bahwa operasi itu untuk membentuk zona aman, kelompok bersenjata yang mereka serahi tugas mengelola wilayah itu justru melakukan tindak kekerasan terhadap penduduk sipil dan diskriminasi berdasarkan etnis," katanya Whitson.
Aras tak bisa duduk normal, ia hanya bisa berjongkok. - BBC
Kisah Amina dan Aras
"Kami meninggalkan desa Qastal Jendo pergi ke Azaz lalu ke Afrin, sesudah tempat-tempat itu dikuasai faksi-faksi bersenjata," kenang Amina Hameed, yang anaknya, Aras, pergi utuk mengecek ke ladang setempat tapi tak kembali.
Aras, 30 tahun, ditemukan kemudian. Ia mengalami siksaan brutal oleh faksi bersenjata yang menguasai wilayah itu sebelum ditinggalkan di tepi jalan di Azaz, 30 menit utara Aleppo.
"Ia kehilangan pendengaran, telinga kirinya diiris di tiga tempat, dubur dan anusnya terluka parah," kata Amina.
Amina kehilangan harapan untuk bertemu lagi dengan anaknya hidup-hidup sesudah Aras menghilang lebih dari setahun di tahun 2016.