Nyamar jadi Sosialita, Azura Luna Jerat Pria-pria Kaya di Hong Kong
- Nextshark
VIVA – Hari-hari penuh kemewahan dan dimanjakan dengan fasilitas kelas atas berakhir sudah bagi sosialita bernama Azura Luna Mangunhardjono. Tenyata wanita kelahiran Kediri itu menggunakan segala cara untuk mendapatkan seluruh kewewahan tersebut.
Dikutip dari laman Nextshark, Azura menggunakan tipu daya dengan rayuan, penipuanm dan manipulasi agar bisa menikmati gaya hidup kelas atas. Kini, orang-orang yang pernah berteman hingga berpacaran dengannya menuntut uang mereka dikembalikan.
Azura dikenal di kalangan elit yang dimasukinya sebagai seorang dermawan kaya. Sekarang, ia harus menghdapi berbagai tuduhan yang menjadikannya salah satu penipu paling hebat di Hong Kong.
Kepada salah satu mantan kekasihnya, Azura mengenalkan dirinya, diduga, sebagai putri Indonesia yang menerima uang saku sekitar Rp2 miliar per bulan. Dia juga mengaku berkeliling dunia hanya menggunakan pesawat pribadi.
Kekasih ini diidentifikasi sebagai Jason. Dia mengingat pertama kali bertemu Azura yang digambarkannya sebagai wanita menarik yang luar biasa.
"Kami bertukar nomor telepon, saya terbang ke Beijing, Seoul, Tokyo, dan selama beberapa minggu kami berkirim pesan. Dia sangat menggoda, mengirim foto dan mengatakan aku harus menemuinya di Hong Kong, dan aku berpikir, 'Wow, aku belum pernah bertemu wanita seperti ini.' Jadi, aku mengganti penerbanganku dan kembali," ungkap pria berusia 46 tahun itu kepada majalah South China Morning Post.
Menurut Jason, Azura mengaku dia memiliki pengacara kelas atas untuk ibunya dan mewarisi harta senilai sekitar Rp419 miliar, yang meliputi sebuah yacth dan rumah mewah, dari ayahnya. Dia juga mengaku kalau keluarganya termasuk 10 orang terkaya di Indonesia dan ibunya pernah membantu Bill Clinton menjadi presiden Amerika Serikat.
"Dia bisa melakukannya dengan sangat meyakinkan. Dia membawa karakternya hidup. Sangat luar biasa, ceritaya begitu dalam. Aku berpikir dalam hati, 'ini omong kosong...' tapi dia mengatakan kalau dia tidak ada di Google karena dia sangat kaya," ujar Jason.
Sebuah laporan pada bulan Desember 2018 menyebut Azura sebagai salah satu penipu terbesar di Hong Kong. Laporan tersebut menjelaskan dugaan Azura menggunakan latar belakang palsunya untuk meminjam uang dari teman yang dikenalnya melalui lingkaran orang-orang kaya di kota itu. Namun, dia tidak pernah membayar utangnya.
Ada dua laporan penipuan atas nama Azura yang dibuat beberapa hari saja dari laporan pertama. Laporan kedua itu, yang diunggah pada 22 Desember, menuduh Azura menjual cincin berlian palsu dan tidur dengan pria pembeli berlian itu untuk membuatnya membeli.
Saat masih berkencang, Jason juga baru mengetahui kalau Azura pernah ditangkap karena diduga menjulan tas tangan Hermes palsu. Pembelinya, warga Los Angeles dengan nama Sophia, membeli tas tersebut dari koleksi pribadi Azura karena diyakinkan penjualan itu untuk kegiatan amal.
Azura juga dikenal dengan berbagai nama alias seperti Alexandra, Ally, atau Miss M. Kini, ia sudah tidak aktif lagi di media sosial. Akun Instagram dengan @followyourbliss007 juga sudah tidak ada dan akun Twitter dengan namanya sudah tidak lagi aktif.
Azura juga diketahui memiliki profil di LinkedIn, di mana ia menyebut dirinya lulusan sarjana psikologi dari Dartmouth, mendapat gelar MBA dari Cambridge dan tengah menempuh pendidikan di aerospace engineering di MIT. Dia dikabarkan bekerja sebagai direktur pelaksana dari sebuah APAC Advisory Group.
The Post Magazines, yang mengonfirmasi data tersebut mendengar kabar baik dari Dartmouth dan MIT bahwa tidak ada nama Azura Mangunhardjo dalam catatan mahasiswa mereka.Â
Jadi Buronan
Kini, sebuah situs satir yang menghimpun tindakan penipuan Azura melabelinya sebagai orang yang sangat profesional dan berpengalaman dalam mencuri, memeras, dan menipu.
Sebuah ulasan tanpa nama di situs Scamion.com mengklaim bahwa Azura bukanlah nama aslinya. Nama aslinya adalah Enjang Widhi Palupi, lahir di Kediri, Jawa Timur pada 27 Oktober 1978.
Seorang lainnya memperingatkan masyarakat untuk segera melapor jika bertemu dengannya. "Sudah jelas bahwa Azura Mangunhardjo, orang biasa dari Indonesia, berhasil menipu dan melukai tak hanya individu di Hong Kong, tapi juga di London, Paris, Milan, Singapura, Jakarta, LA, dan NYC," tulis ulasan tersebut.
Hingga saat ini, masih belum jelas di mana Azura bersembunyi atau apakah ia punya tempat menetap mengingat besarnya utang yang ditanggungnya. Pada September 2019, dalam sebuah wawancara dengan Post Magazine, dia muncul dan mengaku tengah hamil lima bulan dengan anak kembar, dan menyanggah semua tuduhan itu.
Terkait kabar tersebut, Polri mengaku belum mendapat laporan dari negara tempat Azura melakukan penipuan.
"Setelah kami komunikasikan dengan Divhubinter Polri, kami belum mendapatkan permintaan dari negara mana dari pelaku melakukan tindak pidana," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, seperti dikutip VIVAnews.
Argo menambahkan, saat ini Polri masih sebatas menunggu informasi dari negara tempat tindak pidana. Jika nantinya ada surat permintaan ke Polri, maka nanti akan ditindaklanjuti oleh Polri.
"Kalau ada permintaan dari negara yang menjadi korban di sana nanti akan mengirimkan surat ke Interpol. Nanti akan kita terima. Sampai sekarang kita belum menerima," ujarnya.