Suriah-Turki: Mereka Kembali Terperangkap di Tengah Perang
- bbc
Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengingatkan hari Minggu (13/10) bahwa perang ini berisiko menciptakan "situasi darurat kemanusiaan yang tak tertahankan".
Sementara itu UNICEF memperkirakan hampir 70.000 anak-anak ikut terusir dari rumah mereka. Jumlah orang yang membutuhkan bantuan dalam beberapa hari ini bisa mencapai 400.000 orang, menurut lembaga-lembaga kemanusiaan.
Hari Selasa (15/10), beberapa organisasi nonpemerintah dan staf internasional terpaksa meninggalkan wilayah tersebut karena situasi yang memburuk, menurut lembaga Bulan Sabit Merah Kurdi.
Lembaga kemanusiaan menemui kesulitan untuk menyediakan bantuan di beberapa kota seperti Ras al-Ain, Ain Issa dan Tal Abyad karena situasi yang panas.
Sekjen PBB Antonio Guterres meminta adanya "akses bantuan kemanusiaan yang tak terputus dan aman bagi penduduk sipil yang membutuhkan" agar organisasi kemanusiaan bisa menjalankan pekerjaan mereka.
Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan situasi kemanusiaan "mengerikan" karena penduduk sipil kabur dari rumah dan penampungan tanpa membawa apa-apa.
"Kami butuh segala macam. Kami butuh makanan, anak-anak butuh makanan. Kami terdiri dari 15 orang dan cucu-cucu saya tak punya orang tua" kata Thalja Modhi, yang kabur dari Ras al-Ain menuju kota Hassakeh.
Menurut OCHA, penduduk meninggalkan Ras al-Ain dan Tal Abyad. Namun banyak lagi yang diungsikan dari kamp sekitar yang didirikan untuk menampung orang yang mengungsi dari perang melawan kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah.