Perang Terbuka Kurdi dan Turki di Suriah
- Ispionline
VIVA – Angkatan Bersenjata Turki melancarkan serangan masif melalui darat dan udara pada Rabu, 9 Oktober 2019, terhadap wilayah yang dikuasai pasukan Kurdi di Suriah Timur.
Kurdi diketahui sebagai sekutu penting Amerika Serikat dalam perang menumpas ISIS. Serangan ini menandakan dimulainya keterlibatan Turki dalam Perang Suriah setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump setuju untuk membiarkan operasi militer itu dilanjutkan.
Meski begitu, Trump menegaskan bahwa militer Amerika Serikat tidak akan mendukung operasi militer Turki yang baru saha diluncurkan. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan secara resmi telah mengumumkan dimulainya serangan.
Dikutip dari NYTimes, Kamis, 10 Oktober 2019, jet tempur dan serangan artileri berat membombardir sepanjang perbatasan Turki-Suriah hingga menimbulkan kepanikan ribuan warga sipil.
Seperti diketahui bahwa Turki selama ini menganggap milisi Kurdi di Suriah sebagai teroris dan pecahan dari militan Kurdi yang kerap melancarkan serangan di Turki.
Erdogan sebelumnya memperingatkan bahwa militer Turki bisa saja meluncurkan serangan lintas perbatasan secepatnya.
Kementerian Pertahanan Turki melaporkan bahwa pasukannya telah menyerang 181 target "kelompok teroris" Kurdi, di mana operasi militer lewat darat dimulai di Tal Abad.
Adapun jet-jet tempur Turki menyerang ratusan target di Afrin, satu hari sebelum Angkatan Darat Turki menyerbu wilayah itu dalam Operasi yang disebut Ranting Zaitun.
Sementara itu, Liga Arab pada Rabu malam mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan darurat di Kairo, Mesir pada 12 Oktober mendatang untuk membahas situasi tersebut.