Sempat Koma, WNI Korban Jembatan Roboh Taiwan Dikabarkan Siuman

Jembatan di Kota Nanfang'ao, Yilan, Taiwan ambruk
Sumber :
  • twitter.com/kann_news

VIVA – Salah satu Anak Buah Kapal yang sempat koma karena menjadi korban robohnya jembatan di Taiwan, kini dikabarkan telah sadar. Dirinya terbangun setelah mengalami koma selama 6. hari sejak peristiwa tragis itu terjadi.

Jembatan Roboh Akibat Banjir Bandang di China, 11 Tewas-30 Hilang

Dilansir melalui laman berita Taiwannews.com.tw, Selasa 8 Oktober 2019, pria yang disebut sebagai nelayan berkewarganegaraan Indonesia itu mengalami koma sejak 1 Oktober 2019 lalu. Kala itu, tepat pukul 9.30 pagi waktu Taiwan, jembatan Nanfang’ao di Su’ao Township tiba-tiba roboh. Reruntuhannya membuat 3 kapal nelayan hancur, enam orang meninggal dan 12 terluka.

Salah satu dari 12 orang yang terluka itu adalah pria warga negara Indonesia yang bernama Winanto. Pria berusia 29 tahun yang sedang berada di salah satu kapal itu menderita pendarahan otak, patah tulang wajah dan memar pada paru-paru.

Jembatan Ambruk di Pacitan, Belasan Orang Terperosok ke Sungai 2 Luka-luka

(Credit: Central News Agency)

Viral Video Jembatan Roboh saat Diresmikan

Winanto langsung dilarikan ke rumah sakit Saint Mary di Luodong, Taiwan dan mengalami koma selama enam hari. Keajaiban pun terjadi. Winanto akhirnya sadar dari koma Senin pagi waktu setempat dan langsung dirawat intensif oleh para dokter di rumah sakit tersebut.

“Kami akan melakukan pemindaian otak sebelum melanjutkan dengan tahap perawatan berikutnya,” ujar salah satu dokter yang merawat di rumah sakit tersebut, dikutip dari laman yang sama.

Kabarnya, setelah kabar sadarnya Winanto dari komanya, anggota keluarga langsung menemani di kamar perawatan. Bahkan Perdana Menteri Su Tseng-chang juga melakukan kunjungan sore itu untuk meminta kepada dokter agar Winanto cepat pulih. Demikian dilansir melalui Central News Agency.

“Ini semua berkat bantuan kerabat dan staf medis. Winanto juga sudah dapat menggunakan telepon genggamnya untuk mengobrol dengan sang ibu melalui video call, walau hanya menggerakkan badan. Winanto mendapat banyak dukungan dan hiburan dari keluarga,” kata Dokter.

Meskipun Winanto belum dapat berbicara, ia mampu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan, bisa membuat gerakan OK dengan tangannya, dan menyatakan keinginan kuat untuk cepat pulih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya