Aktivis Lingkungan Duduki Mal, Protesnya Bukan Soal Fashion

Aktivis iklim Extinction Rebellion (XR) menduduki mal di Paris
Sumber :
  • France24

VIVA – Ratusan aktivis lingkungan berkumpul di depan mal untuk menerobos masuk ke dalam sebuah mal paling bergengsi di Paris. Mereka melawan barisan keamanan mal yang mencegahnya masuk.

Di Hadapan Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia terhadap Energi Terbarukan

Dilansir melalui France 24, Minggu, 6 Oktober 2019, para pengunjuk rasa itu melawan barikade yang terdiri dari polisi dan petugas keamanan. Mereka juga menerobos ratusan pengunjung mal yang merasa tidak nyaman dengan kehadiran mereka di mal Italie 2 di Paris.

Mereka membentangkan beberapa spanduk dengan slogan yang berbeda-beda. Salah satunya, ‘Bakar Kapitalisme, Bukan Bensin’. Spanduk-spanduk tersebut diletakkan menutupi jendela mal yang digunakan untuk memamerkan baju-baju fashion dari butik mode ternama.

Taiwan Ajak Dunia Lawan Perubahan Iklim

Aksi itu dilakukan oleh sekelompok aktivis yang tergabung dalam Extinction Rebellion (XR). Mereka memang berencana untuk melancarkan aksi di 60 kota di seluruh dunia, mulai Senin malam selama dua minggu, sebagai bentuk protes untuk mengingatkan dunia bahwa dunia sedang menuju kiamat akibat perubahan iklim yang tak kunjung memiliki solusi.

“Ketika mal ingin tutup lebih cepat, pihak keamanan mal memerintahkan para pengunjung untuk meninggalkan tempat tersebut. Polisi kemudian mencoba memasuki gedung, sementara pengunjuk rasa memblokir pintu masuk dengan meja dan kursi,” ujar salah seorang saksi mata bernama Lucie.

Jadwal 'Kiamat' Tak Bisa Ditunda, Sosok Penting Ini Menyerah

Wanita yang merupakan aktivis XR itu menyebut jika tujuan mereka adalah menghentikan sistem yang sudah tidak bisa ditolerir lagi, yang telah menghancurkan segalanya yang ada di bumi.

Rupanya aksi demo ini tak hanya dipenuhi oleh aktivis XR. Ada juga kelompok aktivis anti-pemerintah yang bernama ‘Rompi Kuning’ atau Yellow Vest. Protes XR ini berlangsung tanpa adanya kekerasan dan akan berlangsung di Eropa, Amerika Utara, Australia. Kabarnya juga akan berlangsung di India, Buenos Aires, Cape Town dan Wellington.

"Kepada pemerintah dunia: kami mendeklarasikan darurat iklim dan ekologi. Anda tidak melakukan upaya yang cukup untuk menanggulangi ini semua. Kepada semua orang: Berontak!” kata XR di situs webnya menjelang gelombang aktivisme Pemberontakan Internasional.

XR sendiri merupakan kelompok aktivis yang berdiri satu tahun lalu. Para penggagas dan anggotanya adalah kebanyakan orang yang berpendidikan. Dalam satu tahun, XR telah menjadi gerakan lingkungan dengan pertumbuhan anggota paling cepat dan paling aktif.

Mereka menuntut pemerintah di semua negara untuk mendeklarasikan darurat iklim dan ekologi. Pemerintah juga diminta mengurangi emisi gas rumah kaca sampai nol pada 2025, menghilangkan keanekaragaman hayati di dunia, dan membuat aturan baru tentang iklim dan keadilan ekologis.

"Anda tidak dapat mengandalkan kami atau Greta untuk melakukan ini. Lihatlah ke dalam dirimu dan memberontaklah!” katanya, merujuk pada aktivis remaja yang peduli iklim asal Swedia, Greta Thunberg.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya