Hari Kopi Internasional, Nasib Petani Kopi Masih Kurang Sejahtera

Petani memanen kopi jenis arabika
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

VIVA – Kopi kini telah menjadi salah satu minuman paling dicintai di dunia. Setiap harinya sekitar tiga miliar cangkir kopi dinikmati. Kopi menjadi penting dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Susah Buang Air Besar? Coba 8 Minuman Ampuh Ini untuk Lancarkan Pencernaan!

Tapi tahukah kamu kapan Hari Kopi Sedunia atau International Coffee Day? Ya Hari Kopi sedunia jatuh pada tahun ini. Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober ditujukan untuk menyatukan pecinta kopi dalam perayaan global untuk berbagi kecintaan mereka terhadap kopi dan mendukung jutaan petani yang mata pencahariannya bergantung padanya.

Seperti dilansir dari International Coffe Day, fokus perayaan tahun ini akan fokus pada kesejahteraan petani. Ini karena penurunan dramatis dalam harga kopi yang merupakan yang terendah dalam 15 tahun terakhir. Jutaan petani kopi berjuang untuk mencukupi kebutuhan hidup atau untuk menghidupi keluarga mereka. 

Cozy dan Iconic, Jajanan Kopi Jadi Paling Favorit di Pameran Kuliner

Penelitian independen menunjukkan bahwa dari secangkir kopi seharga Rp45 ribu, sebagian besar petani kecil menerima hanya setara dengan Rp 450. Bayangkan pergi bekerja setiap hari dan tidak cukup penghasilan untuk makan dan memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, perawatan kesehatan dan pendidikan.

Jika keadaan tidak berubah, lebih banyak petani akan dipaksa meninggalkan perkebunan kopi dan bermigrasi ke daerah perkotaan atau ke luar negeri, hanya untuk bertahan hidup.

Ini Rahasia Menghadirkan Rasa Creamy Tanpa Mengorbankan Rasa Asli Minuman

"Kami membutuhkan bantuan Anda untuk memastikan kopi terus mendapatkan masa depan yang berkelanjutan," demikian tertulis dalam wesbite resmi mereka.
 
Tahun ini Organisasi Kopi Internasional (ICO) - yang menyatukan pemerintah negara-negara di mana kopi diproduksi, diolah atau dikonsumsi - bekerja untuk menyoroti nasib petani kopi dan kebutuhan mendesak untuk mengambil tindakan kolektif.
 
Mereka juga meminta dukungan dari seluruh duni untuk menandatangi petisi Dengan memberikan petisi, akan memberikan suara kepada konsumen dan membantu  untuk memengaruhi mereka yang dapat melakukan perubahan positif bagi petani kopi di seluruh dunia: komunitas internasional, pemerintah, bank pembangunan, PBB dan industri kopi yang lebih luas. 

"Dengan bantuan Anda, kami dapat membantu petani kopi menerima mata pencaharian yang mereka butuhkan dan dapatkan melalui pendapatan hidup, dan memastikan kemakmuran dan kebahagiaan bagi semua. Kami membutuhkan kekuatan satu juta tanda tangan dari seluruh dunia, target yang kami targetkan untuk mencapai #internationalcoffeeday pada 1 Oktober 2019," kata mereka. 

Ilustrasi Kopi

Tradisi dan Identitas, Kopi sebagai Warisan Budaya Indonesia

Perjalanan kopi di Indonesia dimulai pada abad ke-17 ketika Belanda membawa bibit kopi Arabika dari Yaman ke Nusantara

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024