Kehebatan Cheng Ho, Pelaut Muslim Simbol Diplomasi China Modern
- abc
Tahun lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat saat itu, James Mattis menyatakan China memiliki "rencana jangka panjang untuk menulis ulang tatanan global yang ada".
"Dinasti Ming sepertinya menjadi panutan mereka, meskipun dengan cara yang lebih keras, dan menuntut negara-negara lain menjadi negara yang harus mengikuti China, menganut "One Belt, One Road"."
Geoff Wade, seorang sejarawan Australia yang fokus pada keterlibatan China dengan Asia Tenggara, berpendapat bahwa pelayaran Cheng Ho merupakan bentuk "proto-kolonialisme maritim".
Sebuah kelenteng yang didedikasikan untuk penjelajah China Cheng Ho di Semarang, Indonesia.
ABC News: Max Walden?
Dalam kasus Vietnam, misalnya, Dr Wade menulis "penjelajahan yang dilakukan Cheng Ho juga melibatkan invasi, pendudukan, pemberlakukan administrasi militer dan sipil, eksploitasi ekonomi, dan pengadilan di ibukota yang didominasi kekuasaan".
Pemerintahan Kekaisaran Ming di Vietnam adalah bagian dari 1.000 tahun dominasi China di beberapa negara di Asia Tenggara, yang hingga kini masih membuat marah kaum nasionalis Vietnam.
Dr Wade juga menulis pelayaran Cheng Ho "melibatkan penggunaan kekuatan militer besar untuk menyerang orang-orang yang secara etnis berbeda dari China, menduduki wilayah mereka, memecah wilayahnya menjadi unit-unit administrasi yang lebih kecil, kemudian menunjuk para penguasa dan "penasihat" yang bisa diatur, dan mengeksploitasi ekonomi daerah yang dikuasai".
Interpretasi yang sangat berbeda atas sejarah Cheng Ho ini mencerminkan perdebatan kontemporer di Asia, Afrika dan Pasifik.
Apakah kekuatan China mencari hubungan yang saling menguntungkan dengan negara-negara kecil, atau sebaliknya sebagi negara pengganggu yang mengeksploitasi mereka secara ekonomi?
Tokoh Muslim yang didukung komunis
Di saat sosok Cheng Ho sedang digencarkan China di panggung dunia, Partai Komunis menindas warga muslim di negaranya sendiri.