Putra Mahkota Saudi Bakal Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan Khashoggi

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pembunuhan sadis atas jurnalis dan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi menarik simpati dunia. Menurut laporan PBB, Khashoggi terakhir kali terlihat masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018 silam. Di sana, ia mengalami nasib nahas, dibunuh secara brutal lalu dimutilasi oleh agen-agen Saudi.

Kebimbangan Pangeran MBS soal Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Israel

Mata dunia pun tertuju pada Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman. Ia dituding menjadi orang yang memerintahkan eksekusi atas Khashoggi.

Setelah sekian lama bungkam atas tuduhan tersebut, akhirnya ia angkat bicara. Ia mengeluarkan pernyataan mengejutkan, "Saya akan bertanggung jawab penuh karena pembunuhan itu terjadi di bawah pengawasan saya," kata sang Pangeran kepada tayangan dokumenter Frontline di PBS, dilansir dari bloomberg.

MBS Dituduh Palsukan Tanda Tangan Raja Salman untuk Sahkan Perang Yaman

Frontline menyatakan MBS, nama tenar Mohammed Bin Salman, mengeluarkan pernyataan tersebut pada bulan Desember 2018, dua bulan setelah pembunuhan Khashoggi di Istanbul. MBS lalu menyalahkan sejumlah pejabat yang bertindak tanpa sepengetahuannya.

Pertanyaan tentang peran MBS dalam pembunuhan itu telah memengaruhi hubungan antara Saudi dengan Amerika Serikat sebagai sekutu utama. Presiden Donald Trump rela 'pasang badan' untuk MBS ketika Kongres mengecam Arab Saudi. Sebelumnya, sosok MBS dipandang sebagai penguasa muda yang visioner di mata negara Barat.

Arab Saudi Akui Bantu Cegat Serangan Rudal Iran ke Israel, Ternyata Ini Alasannya

Sang Putra Mahkota pertama kali berbicara di hadapan publik tentang pembunuhan Khashoggi pada Oktober 2019 ketika konferensi ekonomi di Riyadh. Dia menyebutnya sebagai kejahatan keji dan berjanji pembunuhnya akan diadili.

Kerajaan telah mengonfirmasi 11 warga negara Arab Saudi akan diadili atas pembunuhan Khashoggi. Namun tidak diungkap apa yang telah mereka lakukan terhadap jasad Khashoggi. Selain itu, Arab Saudi juga membantah dengan keras adanya keterlibatan Putra Mahkota mereka dalam pembunuhan tersebut. Mereka menyangkal adanya perintah pembunuhan oleh MBS.

Sebenarnya, kunci dari kasus ini adalah peran orang kepercayaan MBS, Saud al-Qahtani yang tiba-tiba saja menghilang dan dipindahtugaskan setelah pembunuhan terjadi.

Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman

Putra Mahkota Saudi Telepon Trump, Beri Ucapan Selamat dan Ingin Pererat Hubungan

Donald Trump resmi memenangkan Pilpres AS dengan mengalahkan rivalnya Kamala Haris.

img_title
VIVA.co.id
7 November 2024