Keluarga Berharap 3 Nelayan Indonesia yang Diculik Segera Dibebaskan
- VIVA.co.id/CBC news
VIVA – Keluarga dari tiga nelayan Indonesia yang diculik oleh kelompok bersenjata di Perairan Lahad Datau, Sabah, Malaysia pada Senin, 23 September 2019, berharap mereka akan segera dibebaskan.
Ketiga nelayan Indonesia yang diculik itu adalah Maharudin Lunani (48) dan putranya Muhammad Farhan (27), dan anggota kru kapal penangkap ikan, Samiun Maneu (27) diculik oleh tujuh pria bersenjata, yang diyakini bagian dari bandit penculik untuk meminta uang tebusan.
Saudara laki-laki Samiun, Masiudin, mengatakan belum ada panggilan tebusan dari para penculik.
"Kami berharap mereka aman dan selamat. Kami ingin mereka dibebaskan tanpa syarat. Samiun memiliki seorang putra berusia enam tahun, yang sekarang berada di bawah perawatan saya. Sampai sekarang, dia tidak tahu bahwa ayahnya telah diculik," katanya, seperti dikutip dari NST, Kamis, 26 September 2019.
Masiudin menyadari bahwa nelayan seperti dia menjadi sasaran empuk bandit penculik bersenjata. Akan tetapi, mereka tidak punya pilihan selain melanjutkan aktivitasnya sehari-hari.
Ia mengatakan ketakutan mereka meningkat setelah kematian nelayan Jari Abdullah yang ditembak oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina selatan pada April 2019.
"Jari adalah sepupu kami. Dan kami bekerja di bawah perusahaan kapal penangkap ikan yang sama. Ketika kejadian itu terjadi, kami semua takut. Tapi ke mana lagi kami bisa bekerja untuk mencari uang," ungkap dia menambahkan.
Sebelumnya, Komisioner Polisi Sabah, Datuk Omar Mammah, menyakini kapal pompa berisi tujuh orang bersenjata ini berlayar menuju Pulau Tawi Tawi di Filipina Selatan.
Sementara Komandan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom), Datuk Hazani Ghazali, mengonfirmasi bahwa pasukan keamanan telah mengidentifikasi kelompok penculikan untuk tebusan (KFR) yang terlibat dalam insiden itu dan meyakini tiga nelayan Indonesia yang diculik telah dibawa ke Tawi-Tawi di Filipina Selatan.