Malaysia Segera Kirim Nota Diplomatik ke Indonesia soal Kabut Asap
- The Star
VIVA – Pemerintah Malaysia mendesak Indonesia segera mengambil tindakan untuk mengatasi kabut asap akibat kebakaran lahan di wilayahnya yang sampai ke Malaysia. Untuk itu, mereka akan mengirim nota diplomatik ke Indonesia.
Deputi Menteri Energi, Ilmu pengetahuan, Teknologi, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia, Isnaraissah Munirah Majilis bilang, pengiriman nota diplomatik itu juga mendesak Indonesia untuk mencegah kebakaran yang terjadi terus-menerus.
"Itu (nota diplomatik) akan dikirim segera mungkin. Kami sudah dalam tahap akhir penyusunan (nota diplomatik)," kata dia di Malaysia, seperti dilansir dari The Star.
Isnaraissah menuturkan, kabut asap lintas batas tersebut menjadi penyebab utama kabut asap di Malaysia saat ini. Berdasarkan laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN pada kamis, 5 September 2019, citra satelit mendeteksi ada 1.393 titik api di Indonesia, terdiri dari 306 titik api di Sumatera dan 1.081 titik api di Kalimantan. Sementara di Malaysia terdeteksi ada 17 titik api, terbagi di Serawak sebanyak 12 titik api, dua titik api di Johor dan Pahan, serta satu titik api di Perak.
Sejumlah wilayah di Serawak, indeks polusi udara (API)-nya tercatat tidak sehat sejak Jumat pagi, yakni antara 101 dan 200. Pada siang hari, API di Sri Aman 176, Miri 142, Kuching 140, Samarahan 132, Sibu 124, Sarikei 115, dan Mukah 102.
Untuk mengatasi ekspor kabut asap tersebut, Isnaraissah menuturkan Malaysia akan terus bekerja sama dan membantu negara-negara tetangga, khususnya Indonesia. Namun, menurut dia, Indonesia hingga saat ini belum meminta bantuan untuk memadamkan api di sana.
Selama pertemuan komite kerja tingkat sub-regional tentang pencemaran kabut lintas batas pada 6 Agustus 2019 yang dihadiri Malaysia, Brunei, Indonesia, Singapura, dan Thailand, mereka berjanji untuk bekerja sama mengatasi masalah kabut asap.
"Mudah-mudahan dengan tindakan Malaysia mengirimkan nota diplomatik dan kerja sama dari semua negara yang terlibat, situasi ini bisa diatasi," tuturnya.
Sementara dikonfirmasi soal nota diplomatik itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah belum bisa memberikan keterangan. Namun, seperti dikutip dari Reuters, dia bilang akan mengeceknya apakah pemerintah di Jakarta sudah menerima nota tersebut.
Sementara itu, Indonesia sendiri telah menghadapi tekanan global untuk mengatasi pembukaan dan pembakaran lahan di wilayahnya.