Leonardo DiCaprio Kumpulkan Uang Rp71,3 M untuk Pulihkan Hutan Amazon
- Instagram/onceinhollywood
VIVA – Earth Alliance, kelompok peduli lingkungan yang didukung oleh Leonardo DiCaprio, berkomitmen untuk menggalang dana sebesar US$5 juta (71,3 miliar), untuk disumbangkan demi pelestarian hutan Amazon, setelah kebakaran hebat yang melanda kawasan tersebut.
Pengumpulan donasi ini dilakukan karena kondisi hutan Amazon pasca kebakaran cukup mengkhawatirkan. Mereka akan mengumpulkan dana melalui program penggalangan dana darurat yang mereka buat, yaitu Amazon Forest Fund.
Setelah diluncurkan pada Minggu, 25 Agustus 2019, Amazon Forest Fund akan bekerja untuk mendukung mitra lokal dan masyarakat adat untuk melindungi habitat sensitif di hutan Amazon.
Dilansir dari Variety, dana tersebut rencananya akan disumbangkan kepada lima organisasi lokal, antara lain Instituto Associacao Floresta Protegida (Kayapo), Coordination of the Indigenous Organizations of the Brazilian Amazon (COIAB), Instituto Kabu (Kayapo), Instituto Raoni (Kayapo) dan Instituto Socioambiental (ISA).
Menurut situs web penggalangan dana tersebut, ada lebih dari 72 ribu titik kebakaran yang dilaporkan oleh Institut Nasional untuk Penelitian Antariksa Brasil (INPE). Angka ini meningkat tajam dari yang terjadi sebelumnya di tahun lalu, yaitu 40 ribu titik kebakaran.
Sebagian besar kebakaran di hutan Amazon, disebabkan oleh lonjakan deforestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lonjakan tersebut disebabkan karena lahan digunakan untuk ternak dan perkebunan.
Kebakaran di hutan Amazon juga memicu kemarahan warganet. Mereka mendorong para selebriti untuk menggunakan platform sosial media mereka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hal ini.
"Hutan hujan terbesar di dunia adalah bagian penting dari solusi iklim global," ujar DiCaprio dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya @leonardodicaprio.
Didirikan pada bulan Juli lalu oleh DiCaprio, Laurene Powell Jobs, dan Brian Sheth, Earth Alliance adalah organisasi perubahan iklim yang dipimpin oleh tim manajemen independen, yang terdiri dari ilmuwan dan konservator. Mereka bekerja untuk melindungi ekosistem dan satwa liar, memastikan keadilan iklim, mendukung energi terbarukan, dan mengamankan hak-hak masyarakat lokal.