Penceramah Zakir Naik Minta Diusir, Ini Fakta-faktanya
- ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
VIVA – Penceramah Muslim asal India, Zakir Naik kembali memicu polemik baru atas pernyataannya yang bernada sensitif dan rasis. Akibatnya, sejumlah pihak memintanya untuk dideportasi dari Malaysia.
Dalam rapat kabinet, sejumlah menteri meminta Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad untuk membatalkan izin tinggal permanen Naik di negeri Jiran itu.
"Kami telah menyatakan posisi kami, tindakan harus diambil bahwa Zakir Naik seharusnya tidak diizinkan untuk tetap berada di Malaysia," kata Menteri Komunikasi dan Multimedia, Gobind Singhh Deo dan Menteri Sumber Daya Manusia, M Kulasegaran, seperti dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 15 Agustus 2019.
Terkait pernyataan Zakir Naik yang berujung kontroversi itu, berikut ini sejumlah fakta-faktanya:
1. Komentarnya memancing kemarahan
Dalam ceramahnya, dia menyebut bahwa umat Hindu memiliki hak 100 kali lebih banyak dibanding minoritas umat Muslim di India. Selain itu, menurut dia, komunitas India di Malaysia cenderung menganggap pemimpin mereka adalah PM India Narendra Modi, dibandingkan PM Malaysia Mahathir Mohamad.
Naik juga menyebut bahwa etnis China di Malaysia sebagai 'tamu'. Karena itu, menurutnya, jika mereka ingin dia meninggalkan Malaysia, maka mereka harus lebih dahulu meninggalkan Malaysia karena etnis China adalah kaum minoritas.
2. Menteri dan sejumlah pejabat minta Zakir Naik dideportasi
Atas ceramah rasisnya, sejumlah menteri dan pejabat Malaysia meminta kepada PM Mahathir Mohamad untuk mendeportasi Naik dalam rapat kabinet. Menteri-menteri itu, di antaranya Menteri Komunikasi dan Multimedia Gobind Singhh Deo dan Menteri Sumber Daya Manusia M Kulasegaran, serta Menteri Pemuda dan Olah Raga Syed Saddiq Abdul Rahman.
3. Janji Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad berjanji akan segera menemukan solusinya. Kendati demikian, dia tak merinci detail dari solusi yang akan diambilnya.
Kendati demikian, dikutip dari Bernama, Mahathir mengatakan bahwa Naik tidak bisa dipulangkan ke India karena dikhawatirkan keselamatan nyawanya. "Jika ada negara lain yang mau menerimanya, mereka dipersilakan," ujar Mahathir.
4. Zakir Naik membantah
Sementara itu, Naik membantah tudingan tersebut. Menurut dia, pernyataan tersebut diputarbalikan dan salah kutip demi keuntungan politik dan memecah belah persatuan.
Baca juga:
5 Jeritan Warga dari Perluasan Ganjil Genap Jakarta
5. Polisi menyelidiki
Berdasarkan sejumlah laporan yang diterima, Direktur Badan Kriminal Federal Malaysia Datuk Huzir Mohamed bilang bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut. Penyelidikan terhadap penceramah kondang itu didasarkan pada Pasal 504 Hukum Pidana Malaysia tentang tindakan yang memprovokasi dan mengganggu ketertiban dan kedamaian.