Status Khusus Jammu dan Kashmir Dicabut, Dianggap Hari Paling Kelam
- bbc
"Hari paling kelam"
Pengumuman itu sontak ditentang keras oleh para politikus partai-partai oposisi yang hadir dalam sidang yang menyoraki menteri dalam negeri.
Penentangan juga disampaikan oleh mantan Menteri Besar Jammu dan Kashmir, Mehbooba Mufti, yang menyebut pencabutan status khusus sebagai penjajahan oleh India di wilayah tersebut.
"Hari ini merupakan hari yang paling kelam dalam kehidupan demokrasi India," katanya seraya menambahkan bahwa "keputusan sepihak" pemerintah adalah "ilegal dan tidak konstitusional," tegas Mufti dalam keterangannya.
Sementara itu, dalam wawancara dengan BBC, Mehbooba Mufti, mengatakan keputusan itu dilatari "perancanaan yang jahat".
"Mereka hanya ingin menduduki tanah kami dan ingin membuat negara bagian berpenduduk mayoritas Muslim ini seperti negara bagian lain dan membuat kami menjadi minoritas dan mencabut wewenang kami secara total."
Sebagian warga di wilayah lain India, seperti di Ahmedabad, merayakan pencabutan status Kashmir. - Reuters
Pengumuman pencabutan status khusus dilakukan tidak lama setelah ribuan pasukan tambahan dikirim ke Jammu dan Kashmir. Beberapa tokoh setempat dikenai tahanan rumah, sementara para wisatawan diperintahkan untuk meninggalkan wilayah itu.