Tembaki Orangutan dengan 74 Peluru, 2 Remaja Aceh Hanya Dihukum Azan
- abc
Hingga kini Orangutan Hope masih tinggal di pusat karantina Orangutan milik Sumatran Orang tan Conservation Program (SOCP) di Sibolangit Sumatera Utara.
Castri Delfi Saragih, Communication Officer SOCP mengatakan Hope kemungkinan harus tinggal seumur hidup di pusat karantina itu dan tidak akan pernah bisa dilepas liarkan karena kedua matanya buta akibat luka-luka dari peluru senapan angin yang mengenai tubuhnya.
"Kondisi Hope sekarang memang buta, kedua matanya luka, salah satunya terkena tembak langsung, jadi kalau di karantina dia mengandalkan pendengaran dan dia tampang masih sangat trauma."
"Dia terlihat tidak nyaman dan gelisah jika mendengar suara-suara apalagi suara bayi Orangutan, karena anaknya diambil juga." tutur Castri.
LSM Center For Orang Utan Protection (COP) mencatat Hope adalah kasus penembakan orang utan ke 51 dari total 52 kasus yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
SOCP
"Jadi sehari-hari dia sangat bergantung pada perawat dan dipastikan tidak akan dilepasliarkan lagi kalau sudah buta." tambahnya.
Orangutan Hope diselamatkan petugas BKSDA Aceh pada 10 Maret 2019 lalu setelah mendapat laporan dari warga.
Ketika djumpai Hope dan anaknya sedang tersangkut di batang pohon.
Setelah diturunkan diketahui tubuh induk orang-utan itu penuh luka akibat bacokan senjata tajam maupun luka peluru senapan angin.