Umat Muslim di Jerman Menuntut Perlindungan Keamanan yang Lebih Baik
- dw
Para Menteri Dalam Negeri negara-negara bagian di Jerman mendukung argumen Aiman Mazyek. Menurut statistik resmi, tahun 2017 tercatat ada 1075 kejahatan Islamofobia dan 239 serangan terhadap masjid. Data-data untuk 2018 belum tersedia, tapi angka-angka awal menunjukkan bahwa lebih banyak korban terluka dari pada pada tahun sebelumnya. Antara Januari dan September 2018 saja, 40 orang terluka dalam serangan Islamofobia.
Banyak warga Muslim waswas
Penelitian dua tahunan yang dilakukan yayasan politik Friedrich Ebert Stiftung (FES) tentang sentimen sayap kanan di Jerman menunjukkan betapa luasnya prasangka Islamofobia. Seri penelitian representatif ini diluncurkan tahun 2006 dan membandingkan - antara lain - prasangka terhadap berbagai kelompok masyarakat. Menurut studi itu, hampir 20 persen warga Jerman berpikir negatif tentang Muslim.
Mengingat angka-angka ini, tidak mengherankan bahwa beberapa kelompok Muslim mulai mengadakan seminar tentang potensi ancaman, kata Mazyek beberapa waktu lalu. Seminar itu antara lain membahas tentang pemeriksaan dan pengawasan keamanan, bagaimana meningkatkan daya tanggap polisi dan meningkatkan kesadaran umat Muslim agar mau melaporkan insiden Islamofobia.
Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menyatakan bahwa "tempat-tempat ibadah memang dapat menjadi sasaran para teroris. Jika ada bukti ancaman, tempat-tempat seperti itu akan mendapat perlindungan ekstra."
Namun Nurhat Soykan bekum puas dengan pernyataan Seehofer. "Tingkat ancaman saat ini diremehkan, dan seruan kami untuk meningkatkan perlindungan masjid belum diperhatikan," katanya.
Berbagai ancaman bom terhadap masjid baru-baru ini belakangan diketahui memang ancaman palsu. Tetapi Nurhat Soykan mengatakan, banyak warga Muslim di Jerman yang sekarang ke masjid dengan rasa waswas. (hp/na)