Waspada Parasit Malaria Resisten Obat di Asia Tenggara
- dw
Parasit malaria kebal obat diketahui tengah menyebar secara cepat dari Kamboja ke sebagian kawasan Asia Tenggara seperti, Laos, Vietnam, Thailand.
Berdasarkan penelitian diketahui saat ini terdapat parasit malaria yang resisten terhadap obat tengah menyebar di kawasan Asia Tenggara. Parasit malaria yang resistan atau kebal terhadap dua obat anti-malaria kini ditemukan di Laos, Vietnam, dan Thailand, setelah menyebar dengan cepat dari Kamboja.
Para peneliti dari Wellcome Sanger Institute, Oxford University, dan Mahidol University, berdasarkan pengamatan genomik menemukan parasit malaria jenis KEL1/PLA1 yang sudah berevolusi dan mengalami mutasi genetik sehingga membuatnya makin resisten terhadap obat-obatan.
Penanganan pertama malaria di kawasan Asia pada umumnya dilakukan dengan memberikan kombinasi obat dihydroartemisinin dan piperaquine, atau yang biasa dikenal dengan istilah DHA-PPQ.
Menanggapi ini, kepada DW Indonesia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Anung Sugihantono. M.Kes, menyampaikan saat ini di Indonesia masih belum ditemukan adanya parasit malaria yang resisten obat. Namun pihaknya akan terus mencari informasi guna menyiapkan langkah-langkah mencegah masuknya parasit malaria tersebut.
Di Indonesia sendiri, angka penderita malaria cenderung menurun setiap tahunnya. Namun beberapa wilayah di Indonesia masih kerap ditemui yang menderita malaria seperti di Indonesia bagian timur, salah satunya Papua.
Dilansir dari Reuters, salah satu tim peneliti, Roberto Amato, mengatakan parasit tersebut menyebar dengan cepat. “Kami mendapati (parasit) sudah menyebar secara agresif, menggantikan parasit-parasit malaria lokal, dan menjadi tipe dominan di Vietnam, Laos dan di bagian timur laut Thailand,” jelas Roberto.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit Plasmodium,yang dibawa oleh nyamuk dan menyebar melalui gigitan. Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala melalui tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit kepala, lalu mengeluarkan banyak keringat dan lemas sebelum suhu tubuh kembali normal. Tahapan gejala malaria dapat timbul mengikuti siklus tertentu, yaitu tiga hari sekali atau empat hari sekali.