Ketika Tingginya Tekanan Ujian Sekolah Membunuh Para Pelajar di Dunia
- bbc
Keberhasilan akademis adalah sesuatu yang dibanggakan, tetapi dengan mudah dapat menjadi sumber stres.
Para pelajar menghabiskan banyak waktu untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan mempersiapkan diri untuk menempuh ujian di sebuah sistem sekolah pemerintah yang kompetitif dan sangat banyak tuntutannya.
Tekanan begitu tinggi sehingga sejumlah orang tua juga harus kembali bersekolah.
Mereka menghadiri lokakarya untuk memahami apa yang dilakukan murid di sekolah dan bagaimana `menyelesaikan soal rumit dengan menggunakan metode terbaru`.
- Getty Images
Masalah
Pelajar di negara Asia berkinerja tinggi lainnya juga menghadapi masalah yang sama.
- Ujian China yang sangat penting, Gaokao, banyak dikecam karena terlalu menekan. Kegagalan memasuki ujian masuk universitas hampir pasti memberikan pekerjaan kelas bawah dan membuat keluarga kecewa.
- Di Korea Selatan, pelajar menghabiskan seluruh masa anak-anaknya bersiap-siap mengikuti Suneung, ujian delapan jam maraton, yang tidak hanya menentukan apakah murid dapat masuk universitas, tetapi dapat juga mempengaruhi pekerjaan, pemasukan, tempat tinggal dan bahkan hubungan di masa depan.
- Ujian Centre Jepang membuat para murid mengalami 'neraka ujian' karena ini merupakan momen yang menentukan. Untuk memastikan keberhasilan pekerjaan, mereka harus melewati ujian guna memastikan tempat di universitas terbaik atau terpaksa mengulang mengikuti ujian.
Biaya
Sekolah di Hong Kong merupakan tempat paling mahal di dunia. Orang tua mengeluarkan sekitar US$131.161 atau Rp1,8 miliar dari kantung mereka sendiri untuk pendidikan anak. Mereka juga mendapatkan beasiswa, pinjaman dan bantuan pemerintah.
Pola yang sama juga terjadi di China (US$42.892 atau Rp598 juta), Taiwan (US$56.424 atau Rp787 juta) dan Singapura (US$70.939 atau Rp989 juta). Biaya juga meningkat di India dan Indonesia.