Korea Bebaskan Alex Sigley, Warga Australia yang Mereka Tahan
- abc
Warga Australia Alex Sigley telah dibebaskan dari penahanan di Korea Utara seminggu setelah dilaporkan hilang.
Sigley (29 tahun) hari Kamis (4/7/2019) tiba di Beijing, setelah para pejabat dari Kedubes Swedia di Korut membantu pembebasannya.
Setibanya di bandara Beiing, Alek Sigley sempat berbicara dengan wartawan dan mengatakan dirinya baik-baik saja.
"Saya baik-baik saja. Sangat baik," kata Alek.
Sebelumnya di Canberra, Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam sesi Tanya Jawab di Parlemen mengumumkan bahwa Alek Sigley sudah dibebaskan.
"Alek dalam keadaan selamat dan baik," kata PM Morrison.
"Kami mendapat pemberitahuan bahwa Pmerintah Korea Utara membebaskannya dari tahanan dan dia sudah meninggalkan negeri itu dan saya bisa bisa pastikan dia selamat tiba (di China)," katanya.
"Atas nama Pemerintah Australia, saya ingin menyampaikan penghargaan yang dalam kepada pihak berwenang Swedia yang memberikan bantuan berharga dalam pembebasan Alek."
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan para diplomat Swedia bertemu dengan pejabat Korea Utara atas nama Pemerintah Australia hari Rabu guna membicarakan hilangnya Alek.
Menlu Payne mengatakan ayah Alek sudah diberitahu mengenai pembebasan anaknya itu.
Alek Sigley menikah dengan Yuka Morinaga asal Jepang di Pyongyang tahun 2018.
Facebook: Alek Sigley
Senator Payne mengatakan bahwa dia tidak akan memberikan keterangan apapun mengenai kasus yang dialami oleh Sigley guna menghormati hak pribadinya.
Alex Sigley sebelumnya dilaporkan hilang minggu lalu oleh beberapa rekannya setelah dia tidak aktif mengupdate postingan di media sosial.
Pria berusia 29 tahun tersebut yang diduga merupakan satu-satunya warga Australia yang tinggal di Korea Utara, memulai S2 di bidang kesusasteraan Korea di Kim Il-sung University di Pyongyang tahun lalu.
Dia adalah pendiri Tongil Tours, sebuah perusahaan agen perjalanan di Australia yang menyelenggarakan tur ke Korea Utara sejak tahun 2013.
Alek Sigley dibesarkan di Perth dan lulusan S1 dari Australian National University di Canberra sebelum pindah ke luar negeri.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini