Hari Kemerdekaan ke-243 AS, Trump Singgung Angkatan Luar Angkasa
- feelgrafix.com
VIVA – Sembari memamerkan kendaraan militer dan pawai rangkaian bendera Amerika Serikat, Presiden Donald Trump memberikan penghormatan kepada pasukan militer selama perayaan Hari Kemerdekaan yang diperingati setiap tanggal 4 Juli tiap tahunnya.
"Bangsa kita lebih kuat hari ini daripada sebelumnya," kata Trump dalam pidatonya di depan Lincoln Memorial. Trump mengatakan masa depan negara itu berada di pundak baik perempuan dan laki-laki yang bersedia mempertahankannya.
"Selama kita tetap setia pada tujuan kita, selama kita mengingat sejarah besar kita dan selama kita tidak pernah berhenti berjuang untuk masa depan yang lebih baik, maka tidak akan ada yang tidak bisa dilakukan Amerika," ujar Trump dikutip dari USA Today, Jumat 5 Juli 2019.
Pada hari kemerdekaan AS yang ke-243 ditampilkan berbagai parade, aksi pesawat militer, martial musik dan demonstrasi bergaya politik.
Sementara itu, pendukung begitu pula pemrotes Trump berkumpul di Washington dari Pennsylvania Avenue di depan Gedung Putih ke hamparan National Mall. Namun, tidak ada gesekan besar yang dilaporkan, meskipun setidaknya ada satu perkelahian kecil akibat bendera yang terbakar di depan Gedung Putih.
Saat menceritakan kisah George Washington dan kaum revolusioner lainnya yang mengalahkan Inggris lebih dari dua abad yang lalu, Trump juga mengungkapkan ide soal militer AS modern, termasuk usulannya tentang "Angkatan Luar Angkasa".
Ketika Trump berbicara, tampak tank Abrams dan Bradley Fighting Vehicle mengapit platform di Lincoln Memorial. Pesawat Air Force One juga terbang di atas langit berawan, saat presiden dan ibu negara Melania Trump naik ke panggung.
Pidato Trump selama 47 menit berakhir dengan orkestra musik band militer dan paduan suara membawakan lagu "Battle Hymn of the Republic." Selama acara, band ini memainkan lagu-lagu marching Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS. (asp)
Rusia Ogah Bikin Konsesi soal Ukraina di Bawah Tekanan AS
Sikap keras Moskow menggarisbawahi prospek negosiasi yang rapuh. Washington berharap negosiasi itu akan mencegah bahaya invasi baru Rusia ke Ukraina tersebut.
