4 Orang Jadi Tersangka Jatuhnya MH17, Mahathir Mohamad Bela Rusia
- Miranti Hirschmann
VIVA – Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan bahwa Rusia telah dijadikan kambing hitam atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Dia mempertanyakan objektivitas investigasi kecelakaan yang terjadi pada tahun 2014 tersebut.
Tim investigasi internasional pimpinan pihak Belanda, yang dibentuk untuk menyelidiki kecelakaan pekan ini mengumumkan bahwa tiga warga Rusia dan satu warga Ukraina akan menghadapi tuduhan pembunuhan atas kematian 298 orang di pesawat yang ditembak jatuh saat terbang di Ukraina bagian timur.
"Kami sangat tidak bahagia, karena sejak awal itu adalah masalah politik tentang bagaimana mereka menuduh Rusia melakukan kesalahan. Bahkan, sebelum pemeriksaan, mereka sudah mengatakan itu Rusia. Sekarang mereka mengatakan mempunyai bukti. Sangat sulit bagi kami untuk menerimanya," kata Mahathir kepada wartawan seperti dikutip Channel News Asia.
Pesawat MH17 ditembak di udara pada 17 Juli 2014 di atas wilayah yang dipegang oleh separatis pro-Rusia di Ukraina Timur, saat pesawat tersebut sedang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Semua orang di dalamnya tewas.
Investigator internasional yang dipimpin Belanda, mengungkap keempat tersangka di antaranya Sergey Duinsky, Oleg Pulatov, Igor Girkin, dan Leonid Kharchenko.
Surat perintah penangkapan internasional untuk keempatnya telah dikeluarkan. Kepala Kejaksaan Belanda, Fred Westerbeke mengatakan, para tersangka diyakini bertanggung jawab, karena membawa rudal buatan Rusia ke Ukraina, dengan tujuan untuk menembak jatuh sebuah pesawat.
Pihak Rusia mengatakan, menyesalkan temuan investigasi kecelakaan tersebut dan menyebut tuduhan pembunuhan terhadap tersangka Rusia tidak berdasar.
Sementara itu, PM Mahathir mengatakan, dia tidak berpikir Rusia ikut terlibat dan bahwa temuan tim investigasi didasarkan pada kabar angin. "Saya berharap, semua orang mencari kebenaran," ujar Mahathir. (asp)