Warga Hong Kong Ancam Demo Besar Lagi, Blokade Kantor Pusat Pemerintah
VIVA – Kelompok mahasiswa di Hong Kong mulai bersiap untuk mengerahkan aksi demonstrasi besar lainnya. Rencana itu seiring dengan tenggat waktu yang diberikan oleh para pengunjuk rasa terkait dengan Rancangan Undang Undang Ekstradisi yang kontroversial, walaupun sudah ditangguhkan untuk sementara waktu.
Jutaan orang sempat turun ke jalan untuk menentang undang-undang yang diusulkan tersebut, yang memungkinkan proses ekstradisi ke daratan China. Unjuk rasa besar dari warga telah berubah menjadi kecaman yang lebih besar bagi pemerintah Hong Kong.
Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam telah menyampaikan permohonan maaf hingga dua kali dan menangguhkan RUU kontroversial itu. Namun, langkah tersebut gagal meyakinkan para oposisi yang kemudian menuntutnya untuk mundur dan sepenuhnya mencabut UU tersebut.
Presiden Chinese University of Hong Kong (CUHK) Student Union, So Tsun Fung, mengatakan, jaringan mahasiswa di universitas dan lembaga pendidikan tinggi sedang bersiap untuk melakukan mobilisasi jelang tenggat waktu yaitu Kamis ini pukul 17.00 waktu setempat.
Dilansir dari Channel News Asia, selain meminta pengunduran diri Lam dan pencabutan RUU Ekstradisi, para pengunjuk rasa juga menuntut pihak berwenang membebaskan orang-orang yang ditahan selama bentrokan dengan polisi pekan lalu.
Jika pemerintah Lam tidak menanggapi tuntutan tersebut, jaringan pelajar akan meminta masyarakat untuk memblokade dan berunjuk rasa di kantor pemerintah pusat Hong Kong pada Jumat, 21 Juni 2019, pukul 07.00 pagi waktu setempat.