Uber Tawarkan Layanan Taksi Udara di Melbourne Mulai 2023
- abc
Melbourne merupakan salah satu dari tiga kota di dunia yang dipilih penyedia jasa transportasi Uber untuk melakukan ujicoba layanan taksi udara tahun 2020, dan beroperasi secara komersial 2023.
Layanan Taksi Udara Uber di Melbourne:
- Layanan akan menggunakan wahana kecil dengan tenaga listrik dan bisa mendarat dan naik secara vertikal
- Kertas kerja di tahun 2016 mengusulkan penggunaan lantai atas gedung parkir dan helipad yang sudah ada
- Otoritas Penerbangan Sipil Australia mengatakan layanan itu dimungkinkan dan bisa terjadi dalam masa lima tahun
Anak perusahaan yang dibentuk akan diberi nama Uber Air, dan akan menyelenggarakan ujicoba di dua kota lain yaitu Dallas dan Los Angeles di AS.
Layanan ini nantinya akan menghubungkan hub transportasi seperti bandara dengan beberapa lokasi strategis di pusat kota.
Pengumuman tersebut dikeluarkan kantor Uber di Washington setelah Uber Elevate mencapai persetujuan dengan berbagai pihak di Australia seperti Melbourne Airport, Macquarie Capital, Scentre Group dan Telstra.
Menurut Susan Anderson, manajer regional Uber untuk Australia, Selandia Baru dan Asia Utara, keunikan demografi dan wilayah udara Melbourne disertai dengan budaya inovasi dan teknologi di sana membuatnya dipilih menjadi tempat bagi peluncuran layanan Uber Air.
Uber berharap layanan taksi udara seperti ini akan tersedia di Melbourne di tahun 2023.
Supplied: Uber
Otoritas Penerbangan Sipil Australia (CASA) yang dihubungi ABC menjelaskan bahwa pihak berwenang akan bekerjasama dengan Uber guna memastikan layanan ini aman sebelum beroperasi.
"Ada banyak tantangan secara teknis, logistik dan tentu saja keamanan," kata jurubicara CASA Peter Gibson.
Meninggalkan helikopter yang bising
Dalam layanannya, Uber akan menggunakan wahana kecil yang digerakkan dengan listrik yang bisa terbang dan mendarat secara vertikal - dinamai dengan VTOL (vertical take off and landing).
Dalam rencana yang tertuang dalam kertas kerja Uber Elevate di tahun 2016, disebutkan bahwa VTOL akan beroperasi menggunakan kawasan seperti landasan helikopter yang sudah ada atau di tingkat paling atas gedung parkir mobil.
"Wahana ini akan menggunakan teknologi yang sama seperti yang digunakan helikopter saat ini," demikian disebutkan dalam kertas kerja tersebut.
"Namun helikopter saat ini terlalu bising, tidak efisien, menimbulkan polusi, serta mahal untuk digunakan dalam skala besar."
VTOL juga akan menggunakan teknologi otomatis guna mengurangi kemungkinan faktor kesalahan manusia sebagai operator.
Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini