RUU Ekstradisi Jalan Terus, Demonstrasi di Hong Kong akan Digelar Lagi
- bbc
Warga Hong Kong ditengarai bakal kembali menggelar unjuk rasa hari Rabu (12/06) besok, menentang rancangan undang-undang yang memungkinkan ekstradisi individu ke China daratan.
Mantan anggota badan legislatif dan pegiat demokrasi, Nathan Law, mengatakan pihaknya siap menggelar unjuk rasa hingga beberapa waktu ke depan.
Dia menyebut, unjuk rasa pada hari Minggu (09/06) yang diklaim diikuti oleh lebih dari satu juta orang, merupakan unjuk rasa terbesar sejak tahun 1989.
"Jika empati ini terus berlanjut hingga dua atau tiga pekan ke depan, mungkin hingga berakhirnya pembahasan rancangan undang-undang di parlemen, mungkin akan lebih banyak lagi aksi protes atau perlawanan digelar di jalan-jalan. menentang langkah di lembaga legislatif," ujar Nathan.
Sementara itu, pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mengatakan pihaknya akan tetap mengajukan rancangan peraturan ini untuk dibahas di parlemen hari Rabu (12//06).
Berbicara kepada wartawan pada hari Senin (10/06), dia bersikeras bahwa undang-undang itu perlu dan mengatakan perlindungan hak asasi manusia sudah ada.
Media pemerintah China mengatakan "kekuatan asing" berada di belakang unjuk rasa.
Dalam demonstrasi Minggu tersebut, polisi mengatakan telah menangkap sebanyak 19 orang, kebanyakan pria berusia 20-an tahun.
"Mudah mengetahui mereka adalah orang-orang radikal dan keji yang diorganisir, direncanakan, disiapkan," kata Li Kwai-wah, pejabat kepolisian dari bagian kejahatan terorganisir.