Mahasiswa Indonesia di UNSW Sydney Protes Perubahan Sistem Kuliah
- abc
Lebih dari seribu mahasiswa mengatakan akan hadir dalam unjuk rasa di bulan Juni.
Saat ini mahasiswa UNSW sekitar 59 ribu orang.
Menurut Sebastian, sejauh ini baik dari mahasiswa asal Indonesia dan mahasiswa lain yang ditemuinya tidak ada yang mendukung perubahan menjadi tiga kalender akademik tersebut.
Sebastian menjabarkan beberapa hal yang menurutnya menjadi lebih buruk karena sistem kuliah menjadi tiga kali per tahun.
"Ini meningkatkan stres. Dengan kuliah satu semester 10 minggu setiap minggu ada tugas yang harus diserahkan."
"Beban dalam mata kuliah yang diberikan universitas menimbulkan stres di kalangan mahasiswa karena tidak ada waktu bagi kegiatan ekstrakurikuler maupun untuk kegiatan lain," kata Sebastian.
Menurut Sebastian, dengan sistem yang berkelanjutan sepanjang tahun, masa istirahat bagi mahasiswa juga lebih pendek.
"Kami biasanya mendapat liburan di tengah semester, dan sekarang itu tidak ada lagi. Sekarang liburan antar semester hanya dua minggu, padahal sebelumnya satu bulan," tambahnya.