Kisah Tiga Warga Inggris yang Lawan Tradisi Demi Memeluk Islam
- bbc
"Apa yang merasuki saya, saya tidak ingin berpura-pura tahu, saya sudah tidak mempertimbangkan Islam selama bertahun-tahun."
"Api telah tersulut, saya tiba-tiba terdorong untuk membaca dan mempelajari agama itu," kata Lady Evelyn.
Aspek spiritual adalah yang menarik banyak orang untuk masuk ke Islam, menurut sejarawan William Facey. Ia menulis kata pengantar dalam memoar Lady Evelyn.
Facey berkata, para penganut Islam baru itu, yakin bahwa seluruh agama mengakui kesatuan adalah sesuatu yang transenden, walau terdapat doktrin dasar yang membedakannya.
Di Timur Tengah, Lady Evelyn, yang dipanggil sebagai Lady Zainab oleh kawan-kawannya di sana, kerap mendapat kesempatan mengunjungi area khusus perempuan.
Evelyn lantas menulis tentang dominasi pengaruh perempuan dalam tradisi Muslim.
Pada usia 65 tahun, Evelyn naik haji ke Mekkah. Ia tercatat sebagai perempuan Inggris pertama yang menyelesaikan salah satu rukun Islam tersebut.
Perjalanan spiritual itu memberinya ketertarikan, keindahan dan kekaguman yang tiada tara. Kisah itu ditulisnya dalam buku berjudul `Pilgrimage to Mecca`.
Sedikit yang diketahui tentang Evelyn sejak perjalanan ke Mekkah, selain kunjungan singkat ke Kenya.
Dia wafat di sebuah panti jompo di Invernesss, Skotlandia, tahun 1963, pada usia 95 tahun. Ia meminta alat musik bagpipe dimainkan pada upacara pemakamannya.
Evelyn juga meminta Surat An-Nur dipahat pada nisannya. Batu nisan yang terletak di kawasan Glencarron itu belakangan disayat sebilah pisau, barangkali wasiat atas keyakinan agamanya yang kuat.
"Saya kerap ditanya kapan dan mengapa saya menjadi seorang Muslim," ujarnya dalam buku memoar.