Perempuan-perempuan Pakistan Dijadikan Budak Seks di China
- bbc
Dalam beberapa minggu terakhir, puluhan warga China dan beberapa penghubung dari Pakistan, termasuk setidaknya satu pendeta Katolik, ditangkap terkait dengan dugaan pernikahan palsu.
Badan Investigasi Federal Pakistan (FIA) mengungkapkan kepada BBC bahwa "kelompok-kelompok kriminal China memperdagangkan para perempuan Pakistan dan "menyamarkannya" dengan perkawinan lalu dimasukkan ke dalam perdagangan seks".
Dikatakan dalam satu kelompok beberapa pria berperan sebagai insinyur di sebuah proyek pembangkit listrik sambil mengatur pernikahan dan mengirimkan uang dengan kisaran mulai US$12.000 (atau Rp173 juta) sampai US$25.000 (atau Rp361 juta) kepada setiap perempuan di China.
Perempuan-perempuan Kristen - yang sebagian besar berasal dari kalangan orang-orang miskin dan terpinggirkan - tampaknya menjadi sasaran utama para pelaku perdagangan manusia, mereka membayar uang ratusan juta kepada para orangtuanya.
Ada sekitar 2,5 juta orang Kristen di Pakistan. - AFP
China membantah bahwa perempuan-perempuan Pakistan itu diperdagangkan untuk kemudian dijerumuskan ke dalam industri pelacuran. Mereka mengatakan "beberapa media telah mengarang laporan dan menyebarkan rumor tersebut".
Namun pada pekan ini pihaknya mengakui jumlah calon pengantin perempuan Pakistan yang mengajukan visa tahun ini mengalami lonjakan - ada 140 pengajuan visa pada tahun ini, jumlah yang sama dengan tahun lalu. Seorang pejabat dari kedutaan China di Islamabad mengatakan kepada media setempat pihaknya telah memblokir setidaknya 90 pengajuan visa.
Masyarakat yang tidak seimbang
Meningkatnya kasus-kasus yang diduga memperdagangkan perempuan dari Pakistan ke China telah terjadi di tengah gelombang masuknya puluhan ribu warga negara China ke negara itu.