Logo ABC

Canberra dan Tantangan Memindahkan Ibu Kota

Langit bersalju di atas Parliament House di Canberra.
Langit bersalju di atas Parliament House di Canberra.
Sumber :
  • abc

"Butuh hampir dua puluh tahun sebelum pemerintahan Malaysia di Kuala Lumpur benar-benar pindah ke Putrajaya," kata dia.

Bagi Arianto jika ibu kota pemerintahan dan pusat bisnis bisa dipisahkan, idealnya secara jarak tidak terlalu jauh.

"Contohnya Washington D.C. - New York City, Canberra - Sydney, Kuala Lumpur - Putrajaya, semua jarak tempuhnya lewat darat sekitar 3-4 jam. Tentu saja asumsinya adalah akses infrastrukturnya jalan tol atau transportasi publik seperti kereta juga memadai," kata Arianto.

Arianto melihat sisi positif dari pemindahan ibu kota ke Kalimantan seperti Palangka Raya hanya pada posisinya yang di luar cincin gempa (ring of fire) sehingga tidak rentan bencana.

"Saya tidak tahu apa kelebihan lainnya. Apakah ada kelebihan lain dalam hal amenitas? Saya ragu. Justru lingkungannya juga sudah rusak dan terpolusi. Selain itu, dia terlalu jauh dari pusat bisnis, Jakarta - bahkan tidak bisa dicapai dengan akses darat," kata Arianto.

Arianto juga mempertanyakan argumentasi tentang ibu kota harus di tengah-tengah negara.

"Lihat Naypidyaw di Myanmar, apakah efektif? Jika ibu kota harus di tengah-tengah, maka ibu kota Australia harusnya di gurun pasir, dan ibukota AS mestinya South Dakota," kata dia.

Kejelasan Tata Ruang Kalimantan

Pemindahan ibu kota diharapkan tidak mengganggu keseimbangan keberadaan hutan lindung dan hutan konservasi di Kalimantan yang dikhawatirkan dapat menimbulkan munculnya potensi konflik lahan.