Canberra dan Tantangan Memindahkan Ibu Kota
- abc
Kekurangan Canberra, menurut Arianto adalah transportasi publik tidak bisa diandalkan sehingga warga masih sangat bergantung pada kendaraan pribadi.
"Bagi yang rumahnya tidak terlalu jauh dari kantor atau sekolah, ini bukan masalah, karena sepeda adalah pilihan terbaik," kata dia.
Arianto menganggap Canberra bagus untuk iklim pendidikan, karena tidak banyak pilihan untuk bersenang-senang sehingga pelajar lebih konsentrasi pada studi.
"Saya dulu kuliah di Urbana, kota kecil di Illinois, AS yang lebih sepi daripada Canberra. Kalau sedang suntuk, saya biasa pergi ke Chicago, tiga 3 jam menyetir, untuk nonton konser atau sekadar jalan-jalan. Saya kira banyak mahasiswa di Canberra yang juga melakukan hal yang sama, ke Sydney, juga tiga jam nyetir, untuk lepas dari tekanan pelajaran," kata Arianto.
Menanggapi rencana Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota, Arianto mengatakan sulit membantah bila tingkat layak-huni Jakarta semakin rendah, terutama karena masalah kemacetan dan banjir.
Meski begitu ia mengatakan banyak kendala yang harus diantisipasi dari rencana pemindahan ibu kota.
"Secara teoretis, pemindahan ibu kota mungkin bisa membantu mengurangi ketidakmerataan. Tapi tentu dipengaruhi juga seberapa besar respons dari komunitas bisnis, baik yang tetap di Jakarta, atau yang pindah dan yang bermunculan di ibukota baru," kata dia.
"Saya duga, resistensi terbesar bagi rencana pemindahan ibu kota akan datang dari kalangan bisnis - sebagian memang bergantung pada proksimitas mereka kepada pemerintahan. Pemilik tanah dan real estate di Jakarta juga pasti khawatir, karena harga tanah dan properti di Jakarta mungkin akan turun, atau minimal stagnan," kata dia.
Ia menambahkan sudah banyak contoh tentang sulitnya memindahkan ibu kota dari tempat yang juga sudah menjadi pusat bisnis.