Canberra dan Tantangan Memindahkan Ibu Kota
- abc
Australia menjalankan sistem parlementer yang artinya roda pemerintahan berpusat di sekitar parlemen yang memiliki 150 anggota DPR dan 76 anggota senat.
Menteri anggota kabinet adalah anggota parlemen yang ditunjuk oleh perdana menteri dari partai pemenang pemilihan umum.
Selain gedung parlemen lama dan baru, serta kantor pemerintahan federal, Canberra adalah rumah bagi pengadilan tinggi federal, sejumlah monumen, galeri nasional, perpustakaan nasional, serta kantor kedutaan besar negara sahabat termasuk Indonesia.
Sepi, begitulah kesan umum yang terasa ketika mengunjungi Canberra.
Kesan itu pula yang dirasakan oleh Arianto Patunru, kepala Australian National Unversity (ANU) Indonesia Project, yang beberapa kali ke Canberra untuk kerjasama akademik atau konferensi sejak tahun 2006 dan kemudian memutuskan pindah ke Canberra akhir tahun 2012.
Canberra berpopulasi 410 ribu orang dengan kepadatan penduduk 173,3 orang per kilometer persegi.
"Lama kelamaan saya sadar, sepinya Canberra itu bukan kekurangan, tapi kelebihan, dibandingkan kota besar tetangganya, Sydney dan Melbourne," kata Arianto kepada Alfred Ginting dari ABC.
"Saya senang karena udaranya masih bersih, lalu lintas hampir tidak pernah macet, dan banyak ruang terbuka. Gampang sekali melakukan banyak kegiatan di Canberra dan memperhitungkan waktu dengan akurat."
Arianto Patunru bersama putrinya di Lake Burley Griffin, yang merupakan salah satu lokasi daya tarik Canberra. Pada latar belakang terlihat National Library of Australia dan tak jauh dari lokasi itu adalah Parliament House yang merupakan pusat pemerintahan Australia.