Universitas Australia Bantah Jadikan Mahasiswa Internasional Sapi Perah
- abc
Email itu, sebut laporan Four Corners, kemudian menyebut bahwa mahasiswa bisa menyerahkan dokumen yang menunjukkan pengalaman kerja dalam bahasa Inggris ke universitas, atau dua tes bahasa Inggris yang digabungkan ketika mereka gagal mencapai standar penerimaan sebagai upaya untuk mendapatkan kelonggaran syarat berbahasa Inggris.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin (6/5/2019) sore, wakil rektor UTAS, Profesor Rufus Black, membantah bahwa universitas memperlakukan mahasiswa internasional seperti "sapi perah".
"Kami secara intrinsik peduli dengan mahasiswa internasional kami. Mereka bukan sapi perah seperti yang telah dituduhkan oleh program itu; mereka adalah orang-orang yang datang ke universitas kami untuk belajar," kata Profesor Black.
Pakar independen Hilary Winchester akan melakukan tinjauan eksternal, yang menurut pernyataan itu akan memberikan "pemeriksaan kesehatan yang luas dan mendalam" terhadap proses penerimaan.
Profesor Black mengatakan, sekelompok pimpinan senior universitas akan mengawasi penerimaan itu hingga rekomendasi dari tinjauan diberlakukan.
"Kami ingin menjadi universitas yang fokus pada pendidikan berkualitas tinggi untuk mahasiswa internasional yang berkualitas," kata Profesor Black.
"Kami juga telah memperjelas strategi kelembagaan baru kami bahwa kami mengambil pendekatan yang tepat dan bahwa pawai untuk pertumbuhan yang konstan bukan bagian dari masa depan kami.
"Saya prihatin, setelah melihat klaim dari Four Corners, bahwa perubahan yang telah kami berlakukan agar selaras dengan kedua hal itu tak memiliki dampak yang segera timbul."