Bentrokan di Libia Tewaskan 21 Orang
- Dok. BBC
VIVA – Pertempuran terjadi antara pasukan pemerintah Libia dan pasukan pemberontak di bawah Jenderal Khalifa Haftar yang berusaha mengambil alih wilayah di dekat Ibu Kota Libia, Tripoli. Pemerintahan Libia yang didukung oleh Perserikatan Bangsa Bangsa melaporkan sebanyak 21 orang tewas dan 27 orang lainnya terluka dalam pertempuran pada Minggu 7 April 2019.
Dilansir dari BBC, Senin 8 April 2019, PBB sebelumnya telah mendesak dilakukan gencatan senjata selama dua jam agar warga sipil dan para korban bisa dievakuasi, namun pertempuran terus terjadi. Seorang korban yang meninggal dalam pertempuran adalah dokter Palang Merah.
Perdana Menteri Libia, Fayez al-Serraj telah menuduh Jenderal Khalifa Haftar mencoba untuk melakukan kudeta. Dia menegaskan pemberontakan akan menghadapi kekuatan hukum.
Pasukan Jenderal Haftar, Tentara Nasional Libia, terus-menerus melakukan serangan dari barat dan selatan kota Tripoli sejak Kamis lalu. Jenderal Haftar mengatakan pasukannya telah kehilangan 14 pejuang dalam insiden tersebut.
Pasukan internasional pun telah memulai evakuasi personel dari Libia karena situasi keamanan semakin memburuk. PBB mengungkapkan panggilan untuk gencatan senjata telah diabaikan.
Menteri Urusan Eksternal India, Sushma Swaraj, mengatakan, pasukan polisi perdamaian telah dievakuasi dari Tripoli karena situasi di Libia tiba-tiba memburuk. Perusahaan minyak dan gas Italia, Eni, pun memutuskan mengevakuasi semua karyawan Italia dari negara itu.
Warga Tripoli yang berada dekat daerah pertempuran dilaporkan tetap berlindung di dalam rumah karena khawatir barang-barangnya dijarah. Mereka mulai menimbun makanan serta bahan bakar.