Dunia Punya Lebih Banyak 'Kakek-Nenek' Ketimbang Cucu-cucu
- bbc
Sejumlah besar negara tak bisa mencapai ambang batas tingkat kelahiran 2,1 per perempuan agar masyarakatnya bisa tetap bertahan - Getty Images
Tingkat "penggantian"
Angka 2,1 adalah angka ajaib untuk populasi, karena menurut ahli demografi, itulah tingkat kesuburan yang dibutuhkan oleh satu populasi untuk bisa mengganti dirinya sendiri.
Namun menurut data PBB hanya 113 negara-negara di dunia yang punya tingkat prokreasi mencapai angka tesebut.
Para peneliti juga menunjukkan bahwa negara-negara dengan tingkat kematian anak tinggi, dan usia harapan hidup yang rendah membutuhkan tingkat kesuburan 2,3. Angka ini bisa dicapai oleh 99 negara.
Karena kelahiran yang menyusut, populasi di banyak negara juga menyusut, sekalipun keseluruhan populasi global meningkat. Pada tahun 2024, jumlah penduduk dunia diperkirakan mencapai delapan miliar.
Salah satu kasus ekstrim adalah Rusia di mana tingkat kesuburan adalah 1,75 per perempuan dan ini diperkirakan akan menyumbang pada penurunan jumlah populasi Rusia dalam beberapa dekade ke depan.
Divisi Kependudukan PBB menghitung bahwa populasi Rusia akan turun dari jumlahnya sekarang yaitu 143 juta jiwa, menjadi 132 juta pada tahun 2050.
Tingkat kelahiran di Rusia terus menurun membuat penurunan populasi sejumlah lima juta jiwa sejak 1990-an. - Getty Images
Dampak ekonomi
Penuaan dan menurunnya populasi berarti berkurangnya jumlah tenaga kerja, yang pada gilirannya mengarah pada penurunan produktivitas ekonomi dan menekan pertumbuhan.