Dunia Punya Lebih Banyak 'Kakek-Nenek' Ketimbang Cucu-cucu
- bbc
Pada tahun 1960, tingkat kesuburan dunia nyaris mencapai lima anak per perempuan, menurut Bank Dunia.
Hampir 60 tahun kemudian, angka itu menurun ke 2,4 anak per perempuan.
Di saat yang sama, kemajuan sosial ekonomi telah mengubah rata-rata usia harapan hidup. Di tahun 1960, rata-rata usia harapan hidup adalah 52 tahun, sedangkan di tahun 2017 menjadi 72 tahun.
Ini berarti orang hidup lebih lama dan membutuhkan lebih banyak sumber daya seiring dengan penuaan. Tekanan pun terjadi pada pensiun dan sistem pelayanan kesehatan.
Populasi orang tua
Masalah populasi yang menua lebih besar di negara-negara maju. Mereka cenderung memiliki angka kelahiran lebih rendah karena sejumlah alasan, terutama berkaitan dengan kemakmuran ekonomi.
Angka kematian anak rendah, alat kontrasepsi mudah didapatkan, dan membesarkan anak biayanya mahal.
Di negara-negara ini, perempuan kerap punya anak di usia yang lebih tua, maka jumlah anak mereka secara keseluruhan juga lebih sedikit.
Manula di Jepang hampir mencapai jumlah sepertiga populasi mereka, sementara angka kelahiran terus menurun - Getty Images
Standar yang lebih baik berarti orang bisa hidup lebih lama di negara-negara ini.
Contoh terbaiknya adalah Jepang, di mana usia harapan hidup bisa mencapai 84 tahun. Angka ini merupakan yang tertinggi di dunia. Jumlah manula di Jepang juga mencapai 27 persen dari total populasi di tahun 2018. Ini juga merupakan yang tertinggi di dunia.