Pertemuan DK PBB, Menlu Retno Tekankan Pentingnya Multilateralisme
- tvONe
VIVA – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku khawatir dengan merebaknya tindakan sepihak, atau unilateral yang dilakukan oleh beberapa negara di berbagai bidang, beberapa waktu terakhir.
Hal ini disampaikan pada pertemuan Aliansi untuk Multilateralisme di New York. "Indonesia sangat khawatir dengan kondisi saat ini yang diwarnai dengan rendahnya penghormatan terhadap multilateralisme, atau bahkan merebaknya aksi unilateral dalam berbagai bidang," kata Retno dalam pertemuan tersebut, seperti dilansir dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri, Kamis, 4 April 2019.
Retno menegaskan, multilateralisme adalah hal yang sangat penting dalam hubungan antar-negara. Penegakan prinsip multilateralisme berdasarkan Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa dan hukum internasional yang berlaku, merupakan bagian penting dari politik luar negeri Indonesia.
"Multilateralisme memberikan kesempatan bagi negara-negara duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, terlepas dari perbedaan ukuran geografis atau status ekonomi. Multilateralisme mendorong tumbuhnya rasa saling menghormati," ujar Retno.
Salah satu isu yang menjadi tantangan dalam pemenuhan komitmen multilateralisme adalah soal Palestina. Indonesia menegaskan, akan selalu berdiri paling depan melindungi dan mempromosikan multilateralisme. "Karena multilateralisme adalah bagian dari kita, karena multilateralisme adalah kita," ujarnya.
Alliance for Multilateralism merupakan forum untuk membahas dan memajukan upaya-upaya kolektif dan kerja sama internasional, dalam mempertahankan dan menguatkan prinsip-prinsip multilateral. Ide ini lahir atas dasar keprihatinan sejumlah negara akan semakin maraknya tendensi unilateralisme beberapa pihak, di tengah berbagai tantangan global yang semakin dinamis.
Pertemuan diselenggarakan oleh Menlu Jerman dan Menlu Perancis, dalam konteks Presidensi bersama Jerman-Perancis pada Dewan Keamanan PBB.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut menteri dan pejabat tinggi dari Kanada, Jepang, Inggris, Australia, Meksiko, Argentina, India, Norwegia, Chile, Tunisia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Ethiopia, dan Nigeria.