Maria Ressa, Pemimpin Redaksi Situs Berita Rappler Kembali Ditangkap
- bbc
Penangkapan berulang-ulang terhadap Ressa telah menuai kecaman internasional dan menimbulkan kekhawatiran tentang memburuknya kebebasan pers di negara itu.
Rappler telah melaporkan tentang perang Presiden Deterte terhadap narkoba, di mana polisi mengatakan sekitar 5.000 orang telah terbunuh dalam waktu tiga tahun terakhir. Pada bulan Desember, Rappler melaporkan sebuah kesaksian bahwa Duterte telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pembantu.
Ressa mengatakan penangkapannya dilakukan untuk membungkam karya jurnalistik Rappler. - Reuters
Menurut Rappler, ini adalah kasus ketujuh yang membelit Ressa dan kasus ke-11 yang melibatkan Rappler. Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya membantah tuduhan bahwa penangkapan itu bermotivasi politik dan dia menyebut Rappler sebagai situs "berita palsu".
Sejak 1986, 176 wartawan terbunuh di Filipina, menjadikan negara itu salah satu negara yang paling berbahaya di dunia bagi wartawan. Pada tahun 2016, presiden dikritik karena mengatakan beberapa wartawan itu pantas mati.
Apa itu Rappler?
Rappler didirikan pada tahun 2012 oleh Ressa dan tiga jurnalis lainnya dan kemudian menjadi terkenal di Filipina karena berita-berita investigasinya.