Perempuan Melahirkan Bayi Kembar Hanya Sebulan Usai Lahiran

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • ISTOCK/BBC.com

VIVA – Seorang perempuan Bangladesh, melahirkan sepasang bayi kembar hanya sebulan, setelah melahirkan bayi laki-laki prematur sebagaimana keterangan dokter, dilansir BBC.

10 Bayi Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Rumah Sakit di India Utara

Perempuan bernama Arifa Sultana berusia 20 tahun itu, melahirkan bayi prematur pada Februari 2019 lalu. Namun, 26 hari setelahnya, dia dilarikan kembali ke rumah sakit, karena rasa sakit dan kontraksi hebat di dalam perutnya.

Dokter kemudian menemukan bahwa ternyata dia masih mengandung dan ada sepasang bayi di bagian uetrus keduanya, sehingga harus segera dikeluarkan dengan operasi caesar. Bayi kembar itu lahir dengan selamat dan tidak mengalami gangguan kesehatan apapun.

First Time Mom Pasti Relate, Influencer Ini Share Pengalaman Bedain MPASI Anak Pertama dan Kedua

Sultana berasal dari kampung kecil dan dia awalnya melahirkan di Rumah Sakit Khulna Medical College di Distrik Khulna. Namun, setelah 26 hari pascamelahirkan, dia mengeluhkan perutnya yang sangat sakit, lalu dilarikan ke Rumah Sakit Ad-din di Distrik Jessore pada 21 Maret 2019. Dokter kebidanan, Dr Sheila Poddar kemudian membantunya melahirkan lagi dengan cara caesar.

"Ketika pasien datang dan kami tangani dengan ultrasound (USG), akhirnya kelihatan ada bayi kembar. Kami sangat terkejut tentunya dan belum pernah menyaksikan kejadian seperti ini," kata Dr Poddar.

Wanita 40 Tahun ke Atas Masih Ingin Punya Keturunan? Dokter Sarankan Bayi Tabung

Namun, tidak diketahui pasti alasan Sultana dan suaminya memilih mendatangi rumah sakit yang berbeda dengan rumah sakit tempat awal dia melahirkan bayi prematur.

Menurut Dr Poddar, Sultana mengatakan, dia tidak pernah di-USG sebelumnya, sehingga tidak tahu dia hamil anak kembar. USG diakui Sultana, terlalu mahal untuk pasangan yang hidup miskin itu. (asp)

Ilustrasi bayi

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Konflik berkepanjangan di Timur Tengah kembali memakan korban jiwa yang mengejutkan. Hal itu diakibatkan adanya konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024