Gadis Myanmar Dijual ke Keluarga di China Demi Lahirkan Anak Laki-Laki
- abc
Tetapi di China, para perempuan yang melarikan diri dan berhasil ke kantor polisi sering "diperlakukan seperti pelanggar imigrasi", kata Barr.
"[Mereka] dikurung selama beberapa hari atau beberapa minggu dan kemudian dideportasi tanpa upaya nyata untuk menyelidiki kejahatan dan menangkap para pedagang dan pembeli mereka," katanya.
Para perempuan seringkali dipenjarakan selama beberapa hari atau bahkan pekan ketika mereka berhasil kabur dari para penangkap.
Supplied: Human Rights Watch
Menurut para penyintas perdagangan manusia dalam laporan itu, para pedagang manusia termasuk orang-orang yang mereka percayai seperti anggota keluarga dan kerabat yang menjanjikan pekerjaan kepada mereka di China tetapi malah menjual mereka dengan harga $ 4.240 (atau setara Rp 42,4 juta) hingga $ 18.380 (atau setara Rp 183,8 juta) kepada keluarga-keluarga China.
Seorang pejabat Organisasi Kemerdekaan Kachin yang telah bekerja di bidang anti-perdagangan mengatakan kepada HRW pada tahun 2018 bahwa makelar dari Myanmar menerima persentase harga dari makelar China yang menjualnya kepada pria China.
Pejabat itu mengatakan harga ditentukan oleh seberapa cantik perempuan itu.
"Ini seperti perdagangan batu giok - jika batu giok adalah kualitas yang baik, kami membuat panggilan dan berdagang dari satu makelar ke makelar lain," katanya.
"Sama halnya dengan seorang gadis, diperdagangkan dari satu mucikari ke mucikari lainnya."
Sekitar 1000 perempuan yang diperdagangkan kembali ke Vietnam tiap tahunnya -sebagian dari total perempuan yang dibawa ke China.